Demo Tolak UU Cipta Kerja
Demo Tolak UU Cipta Kerja Ricuh, Pos Polisi hingga Halte Transjakarta Dibakar
Demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja ricuh. Massa aksi semakin anarkis hingga melakukan pengerusakan sejumlah fasilitas umum.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Menjelang sore tadi, demo tolak UU Cipta Kerja di Jakarta semakin memanas.
Massa aksi yang menolak dibubarkan mulai melakukan tindakan anarkis.
Sejumlah fasilitas umum hingga kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dirusak.
Selain itu, beberapa pos polisi hingga mobil milik aparat kepolisian pun tak luput dari amuk massa.
TribunJakarta.com pun coba merangkum sejumlah kerusakan yang ditimbulkan dari aksi demo tolak Omnibus Law UU Cipta Karya hari ini, Kamis (8/10/2020).
• Massa Aksi Tolak UU Cipta Kerja Bakar Pembatas Jalan, Asap Hitam Membumbung di Jalan Budi Kemuliaan
• Gelar Demo di Tengah Pandemi Covid-19, Demonstran Diminta Bersihkan Diri Sebelum Bertemu Keluarga
Pos Polisi Dibakar
Aksi penolakan terhadap omnibus law UU Cipta Kerja berlangsung ricuh di Jalan Medan Merdeka Barat, tepatnya sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Aksi yang diikuti oleh sejumlah mahasiswa ini berlangsung sejak pagi tadi.
Diwarnai kericuhan, sejumlah massa membakar pos polisi yang ada di Patung Kuda, sore ini.
Menurut pantauan TribunJakarta.com, sekitar pukul 17.00 WIB, suasana di Patung Kuda Jalan Medan Merdeka Barat, tampak porak poranda.
Serpihan bebatuan, bekas lemparan massa aksi berserakan di bawah Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Patung Kuda.
Kawat berduri yang sudah dipasang tampak sudah tidak berdiri lagi.
Terlihat, pos polisi yang ada di lokasi sudah hangus terbakar.
• Aksi Unjuk Rasa di Dekat Kampus Unisma Bekasi Dibubarkan Paksa Polisi
• Berita Foto: Begini Kondisi Halte Bus TransJakarta Sarinah Usai Dibakar Massa Penolak UU Cipta Kerja
Meski api sudah padam, namun asap masih tampak mengepul di sisa-sisa bangunan yang hangus tersebut.
Sejumlah massa sempat berlarian. Sebagian diantaranya bergerak ke arah Sarinah.
Kemudian, Pos Polisi Tugu Tani juga dibakar oleh massa aksi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Video pembakaran pos polisi Tugu Tani yang terjadi sekira pukul 16.30 WIB pun viral diunggah akun isntagram warung jurnalis (@warung_jurnalis).
Selain itu, pos polisi Monas dan Harmoni juga menjadi sasaran amukan massa aksi.
Halte TransJakarta Dirusak dan Dibakar
Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, setidaknya ada tiga halte bus TransJakarta yang dibakar oleh massa aksi.
Ketiganya ialah Halte Bundaran HI, Halte Sarinah, dan Hasil Tosari.
Selain itu, Halte TransJakarta di kawasan Harmoni juga turut dirusak massa aksi tolak Omnibus Law Cipta Kerja.
Pengamatan TribunJakarta.com pukul 17. 41 WIB pada Kamis (8/10/2020), api melalap area masuk halte bus Sarinah.
Kobaran api yang melalap Halte TransJakarta tampak cukup besar.
Kepulan asap hitam membumbung di sekitar jalan tersebut.
Sebagian besar kaca-kaca halte juga dipecahkan massa.
Kantor Kementerian ESDM Dirusak
Kericuhan yang terjadi dalam unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja ricuh pada Kamis (8/10/2020).
Kericuhan tersebut membuat bangunan yang ada di sekitaran Jalan Medan Merdeka dirusak massa.
Pantauan TribunJakarta.com, salah satu bangunan yang menjadi bulan-bulanan massa ialah Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jalan Medan Merdeka Selatan.
Terpantau pada pukul 17.50 WIB, kantor Kementerian ESDM dalam kondisi rusak di bagian gerbangnya.
Bahkan, huruf-huruf pada papan nama bangunan yang bertuliskan 'Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral' beserta alamatnya juga sudah terlihat hancur.
Beberapa bagian pagar besi yang melingkari gedung tersebut pun terlihat jebol usai dirusak massa.
Tak hanya merusak bagian gerbang, massa aksi juga merusak bangunan utama Kantor Kementerian ESDM.
TribunJakarta.com memantau, salah satu bagian yang rusak parah ada di lobby depan gedung.
Kaca di depan lobby tersebut tampak porak poranda usai terkena lemparan batu oleh massa aksi.
2 Ekskavator di Proyek MRT Fase 2 Dibakar
Sejumlah peralatan konstruksi MRT Fase 2 tak luput dari amuk massa aksi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan, ada dua mini ekskavator yang dibakar pendemo.
Adapun pembakaran terjadi di depan Kantor Sinarmas Land Plaza, Menteng, Jakarta Pusat.
Selain membakar sejumlah alat berat, pendemo juga merobohkan pagar proyek.
"Beberapa peralatan konstruksi MRT Fase 2 terdampak di antaranya dua perangkat Mini Excavator milik kontraktor CP201 dan pagar proyek yang rubuh," ucap Kamal dalam pesan singkatnya, Kamis (8/10/2020).
Meski demikian, alat yang dibakar tersebut kini telah dipadamkan oleh aparat kepolisian dan Dinas Pemadam Kebakaran DKI.
"Kejadian kebakaran di 2 mini excavator tersebut sudah dipadamkan oleh Kepolisian dan Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta. Saat ini menunggu proses dievakuasi," kata dia.
Adapun UU Cipta Kerja telah disahkan DPR dan pemerintah dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/10/2020).
Gelombang demo penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja terjadi di sejumlah kota di Indonesia.
Kelompok buruh dari berbagai daerah di sekitar Jakarta berusaha merapat ke Istana Negara dan Gedung DPR untuk berdemo.
Selain buruh, kelompok mahasiswa juga diketahui bergabung dalam aksi unjuk rasa.
Kepolisian pun berjaga di sejumlah titik perbatasan Jakarta untuk menyekat massa yang hendak demo.
Mobil Dinas Polres Metro Tangerang Dirusak
Satu mobil aparat Polres Metro Tangerang Kota jadi korban amukan massa demo Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) di Jalan Daan Mogot, Batuceper, Kota Tangerang.
Mobil double cabin tersebut sampe penyok terkena pukulan benda tumpul dan tendangan massa.
Seluruh kaca pecah, hingga pintu penumpang pun penyok terkena tendangan dan pukulan massa yang hendak bertolak ke Gedung DPR RI.
"Iya itu ada yang dirusak," kata Kabag Ops Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Ruslan kepada TribunJakarta.com, Kamis (8/10/2020).
Kendati demikian, Ruslan belum bisa menyebutkan berapa unit yang rusak diamuk massa.
Tapi ia memastikan kalau mobil tersebut sudah diamankan ke Mapolrestro Tangerang Kota.
"Sampai saat ini, kita belum infentarisir ya karena saya masih di lapangan," sambung Ruslan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/halte-transjakarta-dibakar.jpg)