Demo Tolak UU Cipta Kerja
Geruduk Gedung DPRD Tangsel, 100 Lebih Mahasiswa Bentrok dengan Aparat
Koordinator lapangan mulai menyerukan agar merangsek ke dalam gedung DPRD Tangsel
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, SETU - Sebanyak 100 lebih mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Cipayung-Plus Tangerang Selatan (Tangsel), menggeruduk gedung DPRD Tangsel, Jalan Raya Serpong, Setu, Kamis (8/10/2020).
Mereka handak menyampaikan protes dan keberatannya atas disahkannya Undang-undang Cipta Kerja yang dinilai merugikan masyarakat banyak.
Membawa mobil pelantang suara, satu per satu pimpinan organisasi yang tergabung dalam Cipayung- Plus menyampaikan orasi.
Lebih satu jam orasi dan aspirasi dipekikkan, tensi unjuk rasa memanas.
Koordinator lapangan mulai menyerukan agar merangsek ke dalam gedung wakil rakyat itu menyusul tidak adanya tanggapan dari pimpinan dewan.

"Re vo lu si, re vo lu si," diteriakkan massa mahasiswa sambil maju mendekat ke gerbang gedung.
Aparat kepolisian dan Satpol PP merapatkan barisan berusaha menghadang.
Bentrokan pun tak terhindarkan, puluhan massa dorong-dorongan dengan aparat. Koordinator lapangan cepat mencairkan suasana dan manarik mundur massa.
Akhirnya Ketua DPRD mengizinkan masuk dan mahasiswa menyampaikan tuntutannya di area parkir.
"DPR dan pemerintah tidak peka terhadap kesengsaraan rakyat di tengah Pandemi Covid-19 dan tidak fokus untuk mengurus dan menyelesaikan permasalahan Covid-19."
• Kemendikbud Mengajak Mahasiswa Edukasi Masyarakat Pentingnya Gerakan 3M Lawan Covid-19
• Mobil Dinas Polresta Tangerang Dirusak Massa, Begini Keterangan Polisi
• Imbas Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja, Transjakarta Hentikan Layanan di Sejumlah Rute
"Justru membuat regulasi yang merugikan buruh dan rakyat. Tetapi, justru membuat regulasi yang menguntungkan investor dan pengusaha," ujar Ramadhan, salahs satu orator dari Cipayung Plus Tangsel.