Demo Tolak UU Cipta Kerja
Mobil Dinas Polres Metro Tangerang Dirusak Massa, Begini Keterangan Polisi
Satu mobil aparat Polres Metro Tangerang Kota jadi korban amukan massa demo Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) di Jalan Daan Mogot, Bat
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Elga H Putra
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, BATUCEPER - Satu mobil aparat Polres Metro Tangerang Kota jadi korban amukan massa demo Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) di Jalan Daan Mogot, Batuceper, Kota Tangerang.
Mobil double cabin tersebut sampe penyok terkena pukulan benda tumpul dan tendangan massa.
Seluruh kaca pecah, hingga pintu penumpang pun penyok terkena tendangan dan pukulan massa yang hendak bertolak ke Gedung DPR RI.
"Iya itu ada yang dirusak," kata Kabag Ops Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Ruslan kepada TribunJakarta.com, Kamis (8/10/2020).
Kendati demikian, Ruslan belum bisa menyebutkan berapa unit yang rusak diamuk massa.
Tapi ia memastikan kalau mobil tersebut sudah diamankan ke Mapolrestro Tangerang Kota.
"Sampai saat ini, kita belum infentarisir ya karena saya masih di lapangan," sambung Ruslan.
Seperti diketahui, aksi protes penolakan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) sempat rusuh sampai harus menggunakan water cannon.
Tapi penyekatan polisi pun tumbang setelah dipukul mundur massa yang lebih banyak jumlahnya.
Alhasil, massa yang menyusul kini dapat bergerak bebas menuju Jakarta untuk berdemo.
Ruslan mengungkapkan, massa memang sengaja dibiarkan lewat pascarusuh yang melibatkan water cannon tadi.
"Iya perintah Kapolres, agar tidak terjadi pengrusakan terhadap fasum ataupun masyarakat, lepas saja biar tidak terjadi kerusuhan. Karena di pinggir kanan dan kiri jalan banyak mobil ada toko juga," ujar Ruslan.
Ia menjelaskan awal kronologi barikade polisi ditembus massa.
• Imbas Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja, Transjakarta Hentikan Layanan di Sejumlah Rute
Ternyata, massa tidak hanya datang dari depan polisi namun, mereka datang dari arah belakang sehingga memukul mundur mobil pengurai massa alias raissa.
"Kita kan ada penyekatan di tengah-tengah jadi kita ada massa dari arah belakang dan dari depan. Nah karena muncul dari tengah-tengah kampung juga jadi kita dikepung jadinya," cerita Ruslan.
Dari pantauan di lokasi Jalan Daan Mogot pada pukul 14.30 WIB, lokasi kejadian rusuh sudah kondusif dan masih banyak rombongan buruh yang melaju secara leluasa menuju Jakarta.