Demo Tolak UU Cipta Kerja

Ditemukan Bola Kasti Beracun Massa Anarko, Polisi yang Pegang Sesak Nafas

Bola kasti beracun diduga milik perusuh ditemukan, polisi yang memegangnya langsung sesak nafas. Ini penjelasan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana.

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Y Gustaman
TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Suasana massa demonstran yang terpaksa dibubarkan paksa anggota polisi di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (13/10/2020) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Bola kasti beracun diduga milik perusuh ditemukan, polisi yang memegangnya langsung sesak nafas.

Terungkap, bola kasti tersebut dilemparkan dari arah massa perusuh di sekitar Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020).

Tim Gegana Polri sudah sudah turun untuk menyelidiki kemungkinan kandungan bahan kimia di bola kasti tersebut.

Menurut informasi yang dihimpun dari lapangan, massa perusuh tersebut dari kelompok Anarko.

Mereka mengambil alih unjuk rasa setelah kelompok demonstran dari Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI yang menolak UU Cipta Kerja membubarkan diri.

Baca juga: Pakai Seragam Sekolah, Remaja Perempuan dan Pria Diamankan Saat Hendak Ikut Unjuk Rasa ke Jakarta

Pada Selasa (13/10/2020) sore, bola kasti tersebut ditemukan oleh petugas Provost Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Siregar.

Sebelumnya, bola kasti itu sempat dipegang oleh anggota polisi lain.

Setelah disentuh polisi tadi sesak nafas.

Hal itu diungkapkan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana.

Baca juga: Masa Pencekalan Berakhir, Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab Dikabarkan Segera Pulang ke Indonesia

Baca juga: Reaksi Menohok Ayah Lesty Kejora Ketika Rizky Billar Akui Hubungan Renggang: Nanti Dibully Lagi

Baca juga: Nikita Mirzani Nekat Lakukan Ini, Polisi yang Sedang Amankan Demo Omnibus Law Sontak Bersorak Heboh

"Iya sedang kami selidiki. Sedang kami selidiki apakah bahan kimia atau bukan," ucap Nana di depan halte Bank Indonesia di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Tim Gegana Brimob dan Penjinak Bom pun telah diinstruksikan menyelidiki kandungan bahan kimia tersebut.

"Ini sedang kami selidiki, ada anggota dari Jibom (penjinak bom) dan Gegana," kata Nana.

Dia menduga, bola kasti tersebut dilempar oleh kelompok Anarko.

Baca juga: Diamankan Polisi Saat Menumpang Truk, Karin Mengaku Mau Pacaran di Pinggir Ragunan

"Anak-anak anarko yang kemudian bermain."

"Ada tadi kurang lebih sekitar 600-an mereka berupaya memprovokasi." 

"Kami coba untuk bertahan, tidak terpancing, tetapi mereka terus melempari (bola kasti)," lanjutnya.

Beruntung, kata Nana, tidak ada anggota kepolisian yang terkena lemparan bola kasti tersebut.

Sebelumnya, Kompol Siregar harus menggunakan sepatu rusak untuk mengambil bola kasti diduga mengandung bahan kimia itu.

"Ini jangan dipegang, berbahaya sepertinya ada bahan kimia," ujar Kompol Siregar.

Bola itupun segera diserahkan ke tim polisi untuk kemudian diserahkan ke tim Jibom.

Sementara itu, anggota TNI dan Polri turut membantu membubarkan massa demonstran di Jalan Wahid Hasyim arah Stasiun Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.

Pengamatan TribunJakarta.com sekira pukul 16.57 WIB, Panglima Kodam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman didampingi Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus berjalan di Jalan Wahid Hasyim.

Anggota TNI dan Polri sempat meminta massa maupun warga di sekitar jalan tersebut agar pulang.

Baca juga: ILC Tidak Tayang Malam Ini, Fadli Zon Singgung Tekanan: Kalau Benar, Ini Melawan Kebebasan Pers

Saat dirasa aman, Dudung kemudian meninggalkan lokasi jalan tersebut.

Kondisi terkini, Jalan Sabang berhasil diamankan pihak kepolisian dari massa demonstran.

Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyisir Jalan Wahid Hasyim pada Selasa (13/11/2020)
Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyisir Jalan Wahid Hasyim pada Selasa (13/11/2020) (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

Mobil barracuda Brimob dikerahkan untuk mengurai massa.

Bawa Jas Almamater Ibu dan Batu

Guna mengantisipasi massa penyusup saat demo, polisi sudah menyisir konsentrasi massa dari sejumlah wilayah di ibu kota.

Seorang remaja berinisial R tak berkutik saat diamankan polisi di lampu merah Coca Cola, Jalan Yos Sudarso, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa sore.

R mengendarai motor bersama temannya diberhentikan dan diamankan petugas lantaran diduga hendak ikut-ikutan demo tolak UU Cipta Kerja.

Polisi kemudian meminta kartu identitas R. Ia mengaku belum memilikinya lantaran masih berstatus pelajar SMP.

Anggota Unit Jatanras Polres Metro Jakarta Utara yang memberhentikan R mendapati bahwa bocah tersebut membawa jaket almamater warna biru dari salah satu universitas swasta.

Sambil menunjukkan ekspresi ketakutan, R lantas mengakui bahwa almamater tersebut milik ibunya.

Baca juga: Arti Mimpi Berkelahi dengan Saudara Menurut Primbon: Waspada Jika Anda Kalah, Ini Akibatnya

"Itu (jaket almamater) punya mama saya," kata remaja yang mengaku warga Pondok Gede itu.

Polisi kemudian menanyakan maksud R membawa jaket almamater itu. Ia hanya terbengong dan tak bisa menjawabnya.

Jaket almamater yang disita polisi dari pelajar SMP berinisial R di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, Selasa (13/10/2020).
Jaket almamater yang disita polisi dari pelajar SMP berinisial R di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, Selasa (13/10/2020). (Tribun Jakarta/Gerald Leonardo Agustino)

Selain almamater, bocah SMP tersebut juga kedapatan membawa pasta gigi yang ia simpan di dalam tasnya.

Polisi lagi-lagi menanyakan maksud R membawa pasta gigi itu. Sekali lagi, R bersama temannya tersebut terbata-bata menjawab pertanyaan petugas.

"Mau jalan-jalan aja, itu (pasta gigi) yang kemarin (demo)," kata R.

Selain jaket almamater dan pasta gigi dari R, polisi juga menyita barang-barang lainnya dari puluhan remaja yang diamankan sore tadi.

Sekitar 70 orang diamankan di lampu merah Coca-Cola, Jalan Yos Sudarso, rata-rata anak-anak di bawah umur. Mereka langsung digiring ke Mapolres Metro Jakarta Utara.

Hasil penggeledahan mereka, polisi mendapati barang-barang berbahaya.

Pengamatan TribunJakarta.com, dari sejumlah barang yang digeledah, polisi mendapati plastik merah yang mencurigakan dari salah satu pelajar.

Setelah dibuka, ternyata plastik tersebut berisi bebatuan.

Plastik berisi batu disita aparat Polres Metro Jakarta Utara dari remaja yang diduga hendak ikut demo tolak UU Cipta Kerja, Selasa (13/10/2020).
Plastik berisi batu disita aparat Polres Metro Jakarta Utara dari remaja yang diduga hendak ikut demo tolak UU Cipta Kerja, Selasa (13/10/2020). (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

"Ini ada yang bawa plastik, isinya batu," kata salah seorang anggota Unit Jatanras Polres Metro Jakarta Utara.

Selain plastik merah tersebut, ada pula plastik hitam yang di dalamnya terdapat botol air mineral. Ketika dibuka isinya minuman keras.

Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Utara Kompol Sungkono menyatakan, para remaja ini memang didapati membawa barang-barang berbahaya.

Barang-barang yang sudah disita ini kemudian akan dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Utara untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Memang tadi ada yang bawa pentungan juga, terus barang cair, nanti kita periksa lebih lanjut," kata Sungkono.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved