Demo Tolak UU Cipta Kerja

Fakta Massa Anarko Picu Bentrokan Pascademo di Monas: Rusuh di Tugu Tani hingga Aksi Bakar-bakaran

Polisi sebelumnya sudah meminta mereka untuk membubarkan diri. Namun, para remaja itu tidak mengacuhkan imbauan polisi.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Elga H Putra
TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT
Massa aksi tampak hendak menerobos kawat berduri yang dipasang polisi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020). 

Edi memperkirakan butuh waktu tiga jam untuk membersihkan jalan-jalan tersebut.

Bakar Water Barrier

Massa ternyata masih bertahan di Jalan Budi Kemuliaan, tepatnya pertigaan Jalan Abdul Muis.

Pengamatan TribunJakarta.com sekira pukul 19.33 WIB pada Selasa (13/11/2020), massa membakar sejumlah pembatas jalan atau water barrier di tengah Jalan tersebut.

Kobaran api yang membakar water barrier itu kian membesar.

Massa pun masih duduk-duduk di sekitar lokasi titik api.

Pembatas jalan plastik dibakar massa aksi di Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020) malam.
Pembatas jalan plastik dibakar massa aksi di Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020) malam. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Sementara itu lalu lintas di jalan tersebut masih bisa dilalui pengendara motor dan mobil.

Pantauan TribunJakarta.com sekira pukul 20.23 WIB pada Selasa (13/11/2020), massa masih bertahan di Jalan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Massa, yang sebagian besar remaja ini melakukan tindakan anarkis dengan membakar tong sampah di tengah jalan.

Lalu lintas Jalan Jati Baru Raya arah Kebon Sirih tersendat akibat ulah massa anarkis yang duduk di tengah jalan.

Ranting dan dedaunan yang dirusak massa berserakan di jalan itu.

Baca juga: Peneliti Ungkap 6 Klaster Pelaku Kerusuhan Demo UU Cipta Kerja: Mahasiswa & Buruh di Beda Kelompok

Massa dari Anarko

Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana, mengatakan, kericuhan yang terjadi seusai demo penolakan omnibus law UU Cipta Kerja oleh elemen massa ANAK NKRI, berasal dari kelompok anarko.

Nana sempat meninjau lokasi kerusuhan di sekitar Jalan MH Thamrin.

Menurutnya, demo yang berlangsung dari pukul 13.00 WIB sampai 16.00 berjalan lancar.

Seusai demo, massa remaja yang menggelar aksi susulan malah membuat ricuh.

"Massa cair itu masyarakat yang menonton, mahasiswa dan ada pelajar. Ini ada yang STM yang kami sebut Anarko," ujar Nana kepada awak media yang dilansir TribunJakarta.com dari Kompas.com.

Ia menyebut sekitar kurang lebih 600 massa Anarko yang melakukan provokasi seusai unjuk rasa tersebut.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved