Pilkada Kota Tangsel
Pilar Saga Programkan Aplikasi Digital Bagi Pelaku UMKM, Muhamad Janjikan Pasar Eropa
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu topik yang dibicarakan pada acara adu program pasangan calon Pilkada Tangerang Selatan.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG SELATAN - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu topik yang dibicarakan pada acara adu program pasangan calon Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) yang diadakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tangsel, Rabu (14/10/2020).
Pilar Saga Ichsan
Pasangan nomor urut 3, mengandalkan sang wakil, Pilar Saga Ichsan, untuk menangani perkara UMKM.
Pilar mengatakan, infrastruktur menjadi elemen penting bagi keberlangsungan UMKM. Akses kenyamanan masyarakat untuk datang ke kios ataupun toko adalah yang utama.
"Mengenai UMKM tentu kita harus membantu terutama infrastrukturnya untuk mereka bisa berjualan. Bagaimana kita mengadakan kios kios yang layak diarea area publik atau taman taman kota kita," ujar Pilar.
Selain itu, Pilar menjanjikan pasar internasional dengan mengadakan acara-acar bertaraf dunia.
"Kemudian ini adalah bagaimana kita mengadakan event-event berskala nasional maupun internasional dalam bidang apapun. Baik music budaya dan semuanya, sehingga UMKM bisa hidup di situ. Dan penjual dan pembeli bisa bertemu secara langsung," ujarnya.
Selain itu, Pilar juga membuat program koneksi antar pelaku UMKM melalui aplikasi digital.
"Ya kita akan membuat aplikasi digital mungkin bisa disebut koneksi Tangsel. Itu bisa diakses mudah untuk masyarakat yang mungkin belum peta-peta UMKM mana saja dan mereka bisa mengkoneksikan dengan Go-Jek atau Grab. Hingga UMKM ini bisa dijual dan didistribusikan dengan sangat baik," paparnya.
Muhamad
Sementara, Calon Wali Kota, Muhamad, menjanjikan pasar eropa kepada pelaku UMKM Tangsel.
"Kemudian sebagai penyelenggara negara kami sudah memfasilitasi bagaimana mereka dari luar kami ajak mereka untuk bertemu dengan buyer-buyer di sana. Tiga tahun berikutnya bisa berkomunikasi dengan buyer buyernya. Kemudian di Eropa semua untuk pasar Asia Tenggara ada di sana," ujarnya.
Bagi mantan Kepala Dinas Perdagangan itu, ia akan menjalankan program yang dilakukannya dulu.