Sisi Lain Metropolitan
Cerita Pedagang Kopi Keliling Mencari Rezeki di Tengah Lautan Aksi, Sebongkah Berkah di Masa Pandemi
Pedagang minuman keliling yang akrab dipanggil Starbuck Keliling atau Starling, Alfarizi (22), sedang duduk di tepi jalan Gereja Santa Theresia.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Mencari rezeki pada saat demonstrasi bak dua sisi mata uang.
Satu sisi bawa berkah sisi lainnya malah bisa bawa petaka.
Itu yang dialami Alfarizi, Mualim dan Rivai, saat berjualan di tengah aksi seusai demonstrasi yang digelar elemen massa Anak NKRI penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja kemarin Selasa (13/11/2020).
Massa remaja yang menggelar demo susulan sempat bentrok dengan aparat kepolisian anti huru hara pascademo.
Celakanya, Rivai sedang menuju ke arah Kwitang dari Jalan Kebon Sirih saat bentrok di Kawasan Tugu Tani.
Pria asal Sumenep, Madura itu pun menyelamatkan diri. Namun, batu dari massa sempat melayang ke arahnya.
Beruntung, ia tidak kena melainkan tutup es yang dibawanya jadi korban.
"Saya menyelamatkan diri masuk ke Hotel Arya Duta. Tutup es saya rusak, nih enggak ada pegangannya kena lemparan batu," ujarnya.
Menurutnya, ia sudah terbiasa dengan tembakkan gas air mata.
Ia hanya waswas bila serangan itu datang dari massa. Soalnya, mereka melempar batu secara membabi buta.
"Kalau gas air mata sudah biasa. Kalau massa yang balas, saya takut. Batu bahaya bisa kena kepala," ucapnya.
Sedangkan Alfarizi nyaris terjatuh saat mengendarai sepeda di tengah lautan massa kemarin.
Sebab, sepedanya tersenggol-senggol massa yang lari berhamburan karena tembakkan gas air mata.
Mualim juga merasa waswas saat demo kemarin.
Ia menahan diri untuk tidak pulang ke rumah kontrakannya di kawasan Kwitang.
Sebab, di sana juga sempat terjadi bentrokan.
"Malem-malem istri kabarin saya. 'Jangan pulang dulu di Kwitang masih ramai'," katanya.
Kendati demikian, mereka tidak kapok berjualan lantaran jadi ladang rezeki biar dapur tetap ngebul.