Kisah di Balik Pembunuhan Anak & Ibu Muda Dirudapaksa, Suami Cari Uang Demi Penuhi Ngidam Istri

Kisah di balik peristiwa memilukan atas kasus ibu muda DN (28) yang dirudapaksa oleh Samsul Bahri (41) hingga meninggalnya buah hati korban,

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
Serambi Indonesia
Korban DN ditemani suaminya, AY, serta keluarga lainnya, di RSCM Langsa, Senin (19/10/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terdapat berbagai kisah di balik peristiwa memilukan atas kasus ibu muda DN (28) yang dirudapaksa oleh Samsul Bahri (41) hingga meninggalnya buah hati korban, Rangga (10).

Untuk diketahui, peristiwa ini berawal ketika SB (41) masuk ke rumah wanita dan memperkosanya sampai membunuh anak sang wanita yang berusaha membela ibunya pada Sabtu (10/10/2020).

Jenazah sang anak berinisial R, ditemukan sehari setelahnya di sungai pada Minggu, (11/10/2020).

TONTON JUGA:

Sosok R itu merupakan buah perkawinan DN dengan mantan suami pertamanya, Fajar Fadly.

SB kemudian diamankan polisi, namun 7 hari kemudian ia ditemukan tewas di dalam sel tahanan.

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Rabu 21 Oktober 2020, Cancer Beruntung, Scorpio Jangan Terburu-buru

Pembunuh bocah itu diduga tewas karena sesak nafas dan ogah makan.

Dilansir dari Serambi (grup TribunJakarta), AY (24) suami korban menceritakan alasan di balik dirinya tak berada di rumah ketika kejadian tersebut.

FOLLOW JUGA:

Rupanya saat itu DN (28) tengah mengandung usia 4 bulan dan mengalami ngidam makan nasi gulai bebek.

DN ketika itu sempat mengutarakannya kepada sang suami, AY.

Meski demikian, suami DN malam itu berencana pergi ke sungai untuk mencari udang.

AY mengaku ketika itu ia butuh uang karena istrinya hamil 4 bulan berkeinginan makan bebek.

Baca juga: Akhir Kisah Hidup Bocah Pemberani Bela Ibu Korban Rudapaksa, Pilih Kado Mainan daripada Ponsel

Dengan alasan tersebut, AY kemudian memutuskan pulang agak pagi agar banyak dapat udang dari hasil menjalanya.

AY pun berniat hasil penjualan udang itu akan dijual sementara uangnya akan dibeli gulai bebek.

"Istri saya kan ngidam karena hamil 4 bulan, dia kepingin makan gulai bebek. Maka malam itu, saya pulang pagi, biar dapat udang lebih banyak, dan bisa beli bebek," terang AY.

Pelaku pembunuhan dan pemerkosaan di Aceh Timur, Samsul Bahri, saat konferensi pers di Polres Langsa pada Selasa (13/10/2020) siang
Pelaku pembunuhan dan pemerkosaan di Aceh Timur, Samsul Bahri, saat konferensi pers di Polres Langsa pada Selasa (13/10/2020) siang (Serambi Indonesia)

Namun rencana AY itu belum terwujudukan karena ia mendapatkan kabar kejadian yang menimpa sang istri.

Berita duka itu ia dengar pada saat AY masih di Gampong Birem Bayeun dan hendak pulang usai menjala udang di sungai.

Diakui AY, istrinya DN pernah mengatakan kepada AY, bahwa berapa minggu sebelumnya ada orang yang mengintip di rumahnya saat malam hari, sebelum AY pulang dari sungai.

Namun apakah yang mengintip di rumahnya itu SB atau bukan, korban DN tidak tahu karena dia tidak bisa melihat dengan jelas, suasana agak gelap pada malam hari itu.

Baca juga: Bocah Dibunuh Karena Membelanya, Begini Perjalanan Hidup Ibu Muda Korban Rudapaksa Hamil 4 Bulan

"Berapa minggu sebelum kejadian, memang ada berapa kali orang mengintip di rumah. Tapi siapa dia?, DN tidak tahu. Maka setelah itu, DN meminta izin pada saya agar menjemput anaknya RG supaya ada teman di rumah," ujar AY.

AY bercerita, empat hari sebelum kejadian itu, suami korban AY (24), sempat bertegur sapa dengan pelaku SB (41), hal ini mengisyaratkan antara tersangka SB dengan suami korban, AY sudah saling kenal. Namun hubungan mereka tidak begitu akrab.

Polisi melakukan olah TKP di rumah ibu muda berinisial Dn yang mengaku diperkosa di rumahnya di salah satu gampong dalam Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020) jelang Subuh.
Polisi melakukan olah TKP di rumah ibu muda berinisial Dn yang mengaku diperkosa di rumahnya di salah satu gampong dalam Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020) jelang Subuh. (Kiriman Warga via Serambinews.com)

Insiden memilukan itu terjadi di rumah gubuk mereka tinggal yang letaknya berjauhan dari permukiman penduduk lain dan berada di sekitar hutan dan kebun sawit, di Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020).

"Sekitar 4 hari sebelum kejadian, pelaku SB lewat depan rumah dan sempat bertegur sapa dengan saya. Kiban bang ? (gimana bang?) tanya SB, saya jawab nyan keuh lage nyo (ya seperti ini lah)," ujar AY, Selasa (20/10/2020) kepada Serambinews.com.

Menurut suami korban kedua ini, waktu itu tersangka SB berjalan melintasi rumahnya, menuju kebun sawit keluarganya yang berada agak jauh dari sekitar tempat tinggalnya.

AY mengaku belum kenal akrab dengan SB, karena dia pun baru enam bulan menetap di lokasi itu, sebelumnya AY tinggal di Gampong Birem, Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur.

Baca juga: Setia Dampingi Istri Korban Rudapaksa, AY Ungkap Rencana Tinggal di Tempat Ini: Saya Ikut Kemauannya

Apa lagi, selama 6 bulan terakhir, AY dan DN tidak selalu berada di sana, mereka terkadang sebulan pulang, lalu pergi lagi ke Kabanjahe, Sumatera Utara karena bekerja di kebun sayur dan buah.

Biasanya selama ini, jelas AY, dalam seminggu terkadang 4 atau 3 hari ia pergi mencari uang ke sungai di daerah Gampong Birem dengan cara menjala udang.

Kebisaannya, AY berangkat ke sungai pada sore harinya, dan tengah malam sudah pulang ke rumah, sekitar pukul 23.00 WIB atau 23.30 WIB dan paling telat pukul 01.00 WIB.

"Selama ini jika ke sungai menjala udang saya selalu pulang ke rumah malamnya. Malam naas itu saya tidak pulang, rencana memang akan pulang pagi, karena perlu uang untuk membeli daging bebek yang dipesan DN," sebutnya.

Namun, suasana semua berubah, ketika tersangka SB mendatangi rumah tempat tinggal AY malam itu dan merudapaksa istrinya, DN, serta membacok anaknya RG hingga gugur.

FOLLOW JUGA:

Tinggal di Tengah Kebun Sawit

Keuchik Gampong, Dedi mengatakan D dan suami serta anaknya tinggal di tengah perkebunan kelapa sawit.

Sebelumnya mereka tinggal di kampung bersama keluarganya dan baru setahun terakhir tinggal di rumah di tengah kebun sawit.

Ia mengatakan tidak ada warga yang tahu kejadian tersebut.

"Rumah korban berada terasing (tersendiri) dan agak berjauhan dari rumah-rumah warga lainnya. Lokasinya berada di antara perkebunan kelapa sawit warga, sehingga saat kejadian tidak ada yang mengetahuinya."

Baca juga: Semua Datang Kemari dan Itu Mengingatkan Saya Bagaimana Cara Bergaulnya di Sekitar Sini

"Setelah kejadian itu, korban baru keluar rumah tersebut dan meminta tolong kepada masyarakat," kata Keuchik Dedi.

Ia juga menjelaskan suami korban saat kejadian tidak ada rumah karena sedang mencari ikan dan udang di sungai.

Suami D biasanya berangka malam atau dini hari dan baru pulang ke rumah saat siang hari.

Dedi mengatakan ia bersama warga serta petugas gabungan mencari anak korban yang diduga telah dibunuh oleh pelaku. (*)

Artikel ini telah disarikan dari Serambi dengan judul Malam Naas Itu, Ibu Muda yang Dirudapaksa SB Ngidam Nasi Bebek, Suami Cari Uang dengan Nangkap Udang & Kompas dengan judul Kronologi Bocah 9 Tahun Dibacok Saat Bela Ibunya yang Diperkosa, Diduga Tewas, Jasadnya Belum Ditemukan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved