Mengeluh Tak Dapat Bantuan Dari Pemprov DKI, Warga Kampung Arus: Yang Sampai Hanya Sampah Nasi Kotak

Nelangsa mungkin cocok menggambarkan nasib warga RW 02, Kampung Arus, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati korban banjir luapan Kali Ciliwung.

TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Warga Kampung Arus, Kelurahan Cawang saat membersihkan timbunan lumpur bercampur sampah sisa banjir di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (25/10/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Nelangsa mungkin cocok menggambarkan nasib warga RW 02, Kampung Arus, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati korban banjir luapan Kali Ciliwung.

Selain membersihkan timbunan lumpur bercampur sampah setebal 30 sentimeter sisa banjir 1,5 meter yang merendam tanpa bantuan petugas.

Hingga Minggu (25/10/2020) siang saat banjir surut mereka juga tidak mencicipi bantuan nasi boks yang disediakan Pemprov DKI Jakarta bagi korban banjir.

Ujang (64), mengatakan sejak banjir awal tahun 2020 hingga kini mereka nyaris tidak merasakan bantuan nasi boks seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Enggak tahu memang enggak dapat atau enggak sampai. Pokoknya yang sampai sini hanya sampah nasi boksnya saja, bungkusnya saja," kata Ujang di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (25/10/2020).

Baca juga: Curhat Warga Kampung Arus Usai Diterjang Banjir: Boro-boro Bantuan, Nasi Boks Aja Enggak Ada

Meski di bulan Oktober 2020 ini warga Kampung Arus terdampak banjir luapan Kali Ciliwung dengan ketinggian berkisar 1-1,5 meter hingga tiga kali.

Tak sesuap pun warga Kampung Arus yang sudah puluhan tahun jadi korban banjir luapan Kali Ciliwung mencicipi bantuan nasi boks dari Pemprov DKI.

Ketiadaan bantuan sejak banjir awal tahun 2020 membuatnya pesimis dan ogah melapor atau meminta bantuan nasi boks ke kantor Kelurahan Cawang.

Warga kampung arus kebanjiran
Warga Kampung Arus, Kelurahan Cawang saat membersihkan timbunan lumpur bercampur sampah sisa banjir di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (25/10/2020).

"Mungkin kalau di tempat lain dapat, tapi di sini enggak ada. Saya juga enggak mau datang minta nasi boks ke Kelurahan, merasanya sekarang sudah seperti enggak punya Lurah," ujarnya.

Eki Riznujanuar (28), warga Kampung Arus lainnya membenarkan bila sudah dua tahun terakhir nyaris tidak mendapat bantuan nasi boks meski kebanjiran.

Belum lama ini warga Kampung Arus memang mendapat bantuan nasi boks dari pihak Kelurahan Cawang, nahas jumlahnya tak mencukupi karena hanya 10.

"Waktu itu dapat 10 buah ya kita bagi-bagi saja, karena warga sudah paham jadi enggak mengeluh atau iri. Memang dapatnya sedikit dan harus dibagi, mau bagaimana lagi," kata Eki.

Padahal bantuan nasi boks termasuk yang diperlukan warga saat banjir, meski tidak mengungsi aktivitas mereka terganggu karena banjir luapan Kali Ciliwung.

Baca juga: Banjir di Jatirasa Bekasi Surut, Warga Mulai Lakukan Pembersihan Lumpur

Kelelahan membersihkan timbunan lumpur bercampur sampah sisa banjir membuat rasa lapar lebih cepat menghinggapi perut warga.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved