Pilkada Kota Tangsel

Jadi Korban Pelecehan di Facebook, Saraswati Keponakan Prabowo: Cukup Menyedihkan

Keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menyeret pelaku pelecehan seksual yang menyerang dirinya ke ranah hukum.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, hanya sendiri, datang tanpa pasangannya, Muhamad pada saat pengambilan nomor urut Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) 2020 di Ballroom Swiss-belhotel, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), sekira pukul 14.00 WIB, Kamis (24/9/2020). 

"Dari segi politik bahwa pelecehan itu digunakan dalam konteks politiknya itu yang menurut saya adalah krisis politiknya."

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. (Istimewa)

"Bahwa kita harusnya mengedepankan Pilkada yang damai dan dewasa," ujarnya.

Foto Hamil Anak Pertama

Saraswati menganggap serangan politik menjadi barometer, betapa masih banyak masyarakat belum memahami makna pelecehan seksual.

"Saya konsisten satu hal jika sudah bicara pelecehan seksual. Saya akan tegas," kata Saraswati dalam keterangan resminya pada Senin (26/10/2020).

"Kembali lagi saya berhadapan dengan realita yang ada di Indonesia, bahwa masih banyak orang yang belum mengerti apa arti pelecehan seksual," imbuhnya.

Bagi Saraswati, foto hamilnya itu merupakan momen yang sangat berharga baginya.

Sebagai wanita, menjadi ibu merupakan kodrat. Kehamilan anak pertama merupakan sebuah kebahagiaan.

"Saya jelaskan. Foto yang beliau tampilkan adalah foto yang diambil oleh suami saya saat saya hamil anak saya yang pertama, lebih dari lima tahun lalu."

Baca juga: Zaskia yang Hamil Muda Hendak Ikut Bersepeda, Begini Khawatirnya Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu

"Kenapa tidak mudah didapatkan? Karena memang foto tersebut saya unggah saat foto itu diabadikan, yaitu, sekali lagi, lebih dari lima tahun lalu."

"Foto 'maternity' yang seharusnya menjadi momen kebahagiaan dan kebanggaan, sebagai ungkapan syukur kami sebagai calon orang tua saat itu atas berkat yang Tuhan berikan kepada kami, dijadikan alat serangan yang mempertanyakan kelayakan saya sebagai seorang pemimpin," ujarnya.

Ia turut menyoroti komentar postingan pelecehan seksual mengenai dirinya. Ada yang menyalahkan Saraswati, ada juga yang menghujat si pengunggah.

"Selain rasa sedih, ada juga rasa bersyukur. Karena walaupun ada pihak-pihak yang masih saja membenarkan apa yang dilakukan sang pelaku pelecehan seksual."

"Ada juga perempuan-perempuan yang siap berdiri di samping saya memberikan dukungan moril dan suara. Menantang kekuatan status quo yang melazimkan pelecehan seksual di ruang publik," tegasnya.

Mantan anggota DPR RI itu ingin tidak ada lagi objektifikasi terhadap perempuan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved