Pilkada Kota Tangsel
Kerasnya Pilkada Tangsel, Keponakan Prabowo Diserang Pelecehan Seksual, Timses Ben-Pilar Dicelakai
Kerasnya Pilkada Tangerang Selatan sudah melewati batas. Pelecehan seksual hingga kekerasan fisik menjadi senjata.
Saraswati menganggap serangan politik tersebut sebagai barometer masih banyaknya masyarakat yang belum memahami makna pelecehan seksual.
"Kembali lagi saya berhadapan dengan realita yang ada di Indonesia, bahwa masih banyak orang yang belum mengerti apa arti pelecehan seksual," ujarnya.
Saraswati menjelaskan, foto hamilnya itu merupakan momen yang sangat berharga.
Baca juga: UPDATE Klasemen MotoGP 2020, Valentino Rossi Pasrah Yamaha Hancur, Joan Mir Hampir Juara Dunia
Baca juga: Puluhan Telur Ular Kobra Ditemukan di Gudang Rumah di Bekasi, Ada Sisik Ular dan Lubang Mencurigakan
Sebagai wanita, menjadi ibu merupakan kodrat. Kehamilan anak pertama merupakan sebuah kebahagiaan.
"Saya jelaskan. Foto yang beliau tampilkan adalah foto yang diambil oleh suami saya saat saya hamil anak saya yang pertama, lebih dari lima tahun lalu. Kenapa tidak mudah didapatkan? Karena memang foto tersebut saya unggah saat foto itu diabadikan, yaitu, sekali lagi, lebih dari lima tahun lalu."
"Foto 'maternity' yang seharusnya menjadi momen kebahagiaan dan kebanggaan, sebagai ungkapan syukur kami sebagai calon orang tua saat itu atas berkat yang Tuhan berikan kepada kami, dijadikan alat serangan yang mempertanyakan kelayakan saya sebagai seorang pemimpin," ujarnya.
Calon Wakil Wali Kota Tangsel yang diusung PDIP, Gerindra, PSI, PAN dan Hanura itu juga menyoroti komentar postingan pelecehan seksual mengenai dirinya.
Ada yang menyalahkannya, ada juga yang menghujat si pengunggah postingan.
"Selain rasa sedih, ada juga rasa bersyukur. Karena walaupun ada pihak-pihak yang masih saja membenarkan apa yang dilakukan sang pelaku pelecehan seksual, ada juga perempuan-perempuan yang siap berdiri di samping saya memberikan dukungan moril dan suara. Menantang kekuatan status quo yang melazimkan pelecehan seksual di ruang publik," tegasnya.
Mantan anggota DPR RI itu ingin tidak ada lagi objektifikasi terhadap perempuan.
"Sudah saatnya kita menyatakan cukup terhadap upaya mengobjektifikasi perempuan dan pemaksaan pandangan pada orang lain dengan cara pelecehan seksual," ujarnya.
Melapor ke Polisi
Saraswati pun menyiapkan kuasa hukumnya untuk melaporkan pelecehan seksual itu ke jalur hukum.
"Ya itu saya serahkan kepada kuasa hukum nanti. Kita sedang mencari waktu yang tepat untuk saya bisa melakukan pengaduan secara resmi," ujar Saraswati di Resto Kampoeng Anggrek, Serpong, Selasa (27/10/2020).
Selain dari sisi kemanusiaan, calon Tangsel 2 yang diusung PDIP, Gerindra, PSI, PAN dan Hanura itu juga menganggap kasus pelecehan seksual dirinya kali ini mengandung unsur politis.
Baca juga: Polisi Terima Dua Laporan Terkait Video Syur Mirip Gisel
Baca juga: KPU Kota Depok Hanya Targetkan 77,5 Persen Suara di Pilkada 2020