PSI Desak Gubernur Anies Tarik Commitment Fee Formula E Sebesar Rp 560 Miliar

PSI pun mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menarik uang Rp 560 miliar yang sudah dibayarkan tersebut.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
Istimewa/Facebook Anies Baswedan
Jakarta akan menjadi tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E pada 2020 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI kembali mempertanyakan uang commitment fee ajang Formula E yang sudah dibayarkan Pemprov DKI.

PSI pun mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menarik uang Rp 560 miliar yang sudah dibayarkan tersebut.

Sebab, penyelenggaraan ajang balap mobil listrik itu urun dilaksanakan pada Juni 2020 lalu.

"Fraksi PSI menagih kejelasan apakah Anies berniat akan mengembalikan uang tersebut," ucap politisi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo, Selasa (10/11/2020).

Adapun uang commitment fee penyelenggaraan Formula E dibayarkan oleh Pemprov DKI menggunakan uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019 dan 2020.

Rinciannya, Rp 360 miliar untuk membayar commitment fee Formula E 2020 menggunakan APBD 2019 dan Rp 200 miliar dari APBD 2020 untuk commitment fee penyelenggaraan tahun 2021.

Wakil Ketua Komisi E ini menilai Anies sangat tertutup soal penyelenggaraan balap mobil listrik itu.

Sebab, Anies tak menyinggung masalah pengembalian commitment ini dalam rapat paripurna Perubahan APBD tahun 2020 yang dilaksanakan Jumat (6/11/2020) lalu.

"Acara (balap) tahun 2020 sudah dibatalkan, tapi mengapa tidak tidak ditarik? Anies Baswedan terkesan menghindari persoalan ini," ujarnya.

Ia pun mempertanyakan rencana Anies yang ingin mengalihkan uang tersebut untuk balapan tahun 2021 mendatang.

"Konon uang tersebut mau dialihkan ke tahun 2021, apakah secara aturan itu boleh? Selain itu, kami pernah menanyakan kewajaran angka commitment fee di Jakarta dibandingkan dengan kota-kota lainnya, tapi lagi-lagi Pemprov DKI tidak mau menjawab," kata dia.

Baca juga: Selama Pandemi Covid-19, Penggunaan Aplikasi Kencan Meningkat

Baca juga: Imbas Pandemi Covid-19, 1.543 Pekerja di Kota Bekasi Kena PHK

Baca juga: Serunya Peringatan Hari Pahlawan di Akuarium Sea World Ancol

Bila tetep kekeh menggelar balap Formula E di Jakarta, Anggara meminta Anies tak lagi menggunakan dana dari APBD.

Terlebih, DKI Jakarta saat ini tengah mengalami defisit anggaran imbas pandemi Covid-19.

"Silahkan kalau pak Anies ingin mengadakan lomba balap mobil, tapi jangan pakai APBD. Anggaran sedang defisit, tapi pak Anies ngotot mengadakan Formula E pakai APBD," tuturnya.

"Ada apa sebenarnya? PSI meminta agar BPK melakukan pemeriksaan mendalam terhadap anggaran-anggaran Formula E," sambungnya.


Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved