Selain 2 Kali Disekap, Malang Bocah Yatim Piatu Kerap Dimarahi Jika Tak Bawa Banyak Uang Usai Kerja

Rupanya sang tante tak cuma sekali melakukan penyekapan, ia tercatat dua kali menyekap keponakannya itu.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
takasuu via kompas
Ilustrasi kekerasan 

4. Dua kali sekap korban

Direktur Rumpun Perempuan Sultra Husnawati yang mendampingi korban menjelaskan, berdasarkan hasil wawancara RK mengaku telah dua kali disekap sang tante.

Penyekapan pertama, RK diikat dengan tali di kios yang sama. Tapi ia bisa meloloskan diri dengan menggunakan pisau.

Baca juga: Kepada Sosok yang Telah Berjasa Membuatnya Viral, Ini Rencana Dimas Kembaran Raffi Ahmad

”Tapi, karena pakai tali rafia, korban bisa lolos dengan menggunakan pisau. Kali ini pakai rantai yang digembok sehingga korban tidak bisa keluar lagi. Selain itu, kami lihat paha kiri dan kanan korban penuh memar seperti bekas cubitan,” ucapnya dilansir dari Kompas.id.

5. Diduga korban eksploitasi

Tak cuma dianiaya, Husnawati menduga jika RK menjadi korban eksploitasi pelaku karena tiap pagi bocah 11 tahun itu bekerja menjadi pengangkat barang dan belanjaan pembeli di pasar.

Kemudian, SK harus membantu SR membungkus ikan untuk dikirim ke perusahaan.

SK lalu melanjutkan pekerjaan mengangkat barang pembeli hingga pasar tutup.

Baca juga: Malang Nasib Bocah Yatim Piatu Disekap Tante di Pasar, Teriak Minta Tolong dari Kios yang Terkunci

Jika ia tidak membawa uang banyak, maka ia akan dimarahi oleh tantenya. Hal itu yang membuat ia tak pulang satu malam dan menginap di emperan pasar.

”Korban memang tidak disuruh, tetapi kalau pulang tidak membawa uang banyak, korban dimarahi. Itu makanya korban tidak pulang satu malam dan menginap di emperan pasar,” kata Husnawati.

Ia berharap pemerintah memberikan perlindungan dan jamninan kehidupan kepada korban.

Bahkan korban harus diberi pendampingan psikologis dan mendapat hak keamanan, keselamatan, hingga pendidikan.

”Saya berharap kasus seperti ini tidak terulang. Tapi, faktanya, angka kekerasan anak di Kendari ataupun Sultra terus meningkat setiap tahun. Semoga ada langkah yang lebih maksimal dari semua pihak ke depannya,” kata Husnawati.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Lengkap Bocah 11 Tahun Yatim Piatu Dirantai dan Dikurung Tantenya di Kios Pasar",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved