Tidak Selalu Nyeri Dada, Dokter Spesialis Ungkap Tanda Lain Gejala Serangan Jantung
Bukan hanya rasa nyeri di bagian dada, ini sejumlah tanda lain serangan jantung.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Bukan hanya rasa nyeri dada, ini sejumlah tanda lain serangan jantung.
Serangan jantung merupakan kondisi yang terjadi akibat adanya penyumbatan pada aliran darah.
Seringkali, orang menganggap bahwa serangan jantung ditandai dengan gejala nyeri dada.
Meskipun ini tidak salah, namun dokter mengungkapkan bahwa gejala serangan jantung tak hanya terasa nyeri pada bagian dada saja.
"Jadi serangan jantung kalau bahasa awamnya itu adalah sindroma klinik. Jadi tuh apa? kumpulan gejala. 'Dok saya gak nyeri dada', itu bisa. Jadi dia ada kumpulan gejala," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Eka Hospital Cibubur, Markz Roland Mulia Pargomgom Sinurat dalam siaran IG TV Eka Hospital.
Tak hanya nyeri dada, ia menjelaskan bahwa terdapat beberapa gejala yang bisa diwaspadai sebagai tanda-tanda serangan jantung.
Diantaranya seperti keringat dingin, mual muntah, terasa berat sampai menjalar ke lengan kiri atau lengan kanan dan bahkan rasanya menembus sampai ke punggung, sesak nafas, bahkan hingga menyebabkan pingsan tiba-tiba juga kejang.
Jika mengalami beberapa gejala ini, ia mengingatkan untuk sesegera mungkin memeriksakan diri ke rumah sakit.
"Jadi karena ada gangguan aliran darah, baik yang total maupun yang sebagian, itu sampai mengganggu kebutuhan tubuh atau kebutuhan jantung sendiri. Sehingga respon tubuh belum tentu nyeri dada," katanya.
"Nah kalau kita mengeluhkan gejala seperti itu kita harus segera bawa ke rumah sakit dan jangan ditunda lagi. Kenapa bisa terjadi? itu terjadi akibat adanya penyumbatan atau gangguan aliran darah," ungkap dia.
Adapun beberapa faktor resiko yang dapat memicu terjadinya serangan jantung.
Seperti usia, jenis kelamin, berat badan berlebih, hipertensi, kolestrol, juga diabetes.
Dari sejumlah faktor resiko tersebut, ia menjelaskan bahwa serangan jantung bisa dicegah. Tentunya dengan menerapkan pola hidup yang lebih sehat.
Diantaranya dengan cukupi kebutuhan makan dan minum harian dengan konsumsi makanan sehat, batasi penggunaan gula juga garam, juga lakukan aktivitas fisik dan berolahraga.