Polisi Panggil Gubernur Anies

Anies Diperiksa Polisi soal Acara Habib Rizieq, Mardani Ali Sera Geram: Ada yang Kebakaran Jenggot

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diperiksa oleh pihak Polda Metro Jaya, pada Selasa (17/11/2020).

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Siti Nawiroh
YouTube TV One
Mengenai pemeriksaan Anies Baswedan, politikus PKS Mardani Ali Sera memberikan komentar. 

Acara pernikahan sekaligus Maulid Nabi Muhammad SAW itu dihadiri sekitar 10 ribu orang

Mengenakan seragam dinas, Anies Baswedan sempat menyapa dan meladeni wawancara dari awak media.

Foto situasi Maulid Nabi dan Pernikahan Putri Habib Rizieq di Petamburan, Sabtu (14/11/2020).
Foto situasi Maulid Nabi dan Pernikahan Putri Habib Rizieq di Petamburan, Sabtu (14/11/2020). (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

"Saya menerima undangan klarifikasi tertanggal 15 November 2020 yang saya terima kemarin tanggal 16 November, dan sampai di kantor pukul 14.00 siang mengundang saya untuk memberikan klarifikasi tanggal 17 November jam 10.00," kata Anies Baswedan.

"Hari ini saya datang ke Mapolda sebagai warga negara untuk memenuhi undangan dari Polda," tambahnya.

Baca juga: Caci Maki Nikita Mirzani dengan Kata Kasar, Ustaz Maaher: Faktanya Perbuatan Dia Jauh Lebih Kotor

TONTON JUGA

Setelah wawancara singkat, Anies Baswedan langsung bergegas memasuki Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Anies Baswedan terancam denda Rp100 juta dan 1 tahun penjara, mengapa?

Diwartakan TribunJakarta.com kepolisian memanggil seluruh pihak yang dinilai terlibat dalam penyelenggaraan acara pernikahan putri Habib Rizieq Shihab.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengunjungi rumah Habib Rizieq Shihab di kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengunjungi rumah Habib Rizieq Shihab di kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. (ISTIMEWA/Instagram Tengku Zulkarnain (@Tengkuzulkarnain.id))

Baca juga: Anies Dipanggil Polisi Terkait Acara Habib Rizieq, Jokowi Langsung Minta Mendagri Lakukan Ini

"Jadi penyidik sudah mengirimkan surat klarifikasi kepada anggota binmas yang bertugas di protokol kesehatan, RT/RW linmas, lurah, camat, Wali Kota Jakarta Pusat, KUA, satgas Covid-19, Biro Hukum DKI, Gubernur DKI, dan beberapa tamu yang hadir," kata Kadiv Humas Polda Metro Jaya Irjen Pol Argo Yuwono, Senin (16/11/2020).

Argo menjelaskan, pemanggilan semua pihak tersebut untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan tindak pidana tentang Undang-Undang Karantina Kesehatan.

"Rencana akan kita lakukan klarifikasi dengan dugaan tindak pidana Pasal 95 UU Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2018 tentang karantina kesehatan," terang dia.

Baca juga: Buntut Ucapan soal Habib Rizieq Berujung ke Polisi, Nikita Mirzani: Lu Cari Pasalnya Sampai Juling

Pasal 95 sendiri berbunyi:

'Setiap orang yang tidak mematuhi penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) dan/atau menghalang-halangi penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan

sehingga menyebabkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)'.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved