Sisi Lain Metropolitan
Cerita Rani, Operator Ekskavator di Kali Krukut: Selama Pandemi Sering Keruk Kasur hingga Pampers
Kisah seorang wanita yang berprofesi sebagai operator eskavator , Tribun Jakarta mengungkap awal mula hingga proses pengerukan samapah sehari-harinya.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Ia pun mengaku sering melihat bagaimana operator laki-laki bekerja dengan alat berat itu.
"Sedikit demi sedikit saya belajar, melihat bagaimana kerjanya. Tapi bagian kemudinya saat itu tidak boleh dipegang," terangnya.
Tak jarang, ia menanyakan bagaimana cara mengoperasikan ekskavator kepada operator itu.
Pada bulan Maret 2019, Rani kemudian dianjurkan untuk ikut pendidikan mengoperasikan alat berat itu di daerah Cakung, Jakarta Timur.
Dapatkan Lisensi dan Sertifikat Alat Berat
Selama lima hari, Rani menempuh pendidikan untuk mendapatkan lisensi maupun sertifikat agar diakui sebagai operator alat berat.
"Yang buka pelatihan itu dari PT Intraco. Lima hari sama ujian tes dari Kementerian Ketenagakerjaan," tambahnya.
Rani pun berhasil lulus tes untuk mendapatkan lisensi maupun sertifikat dari Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Dari puluhan peserta yang ikut, ia mendapatkan nilai terbaik kedua dan menjadi perempuan pertama yang lulus.
Namun, tak berarti peluang untuk menjajal mesin pengeruk itu sudah terbuka lebar.
Baca juga: Kasus Napi Terpidana Mati Kabur Jadi Sorotan, Mantan Kalapas Kelas I Tangerang Dapat Promosi Jabatan
Ia belum diizinkan mengoperasikannya sampai statusnya resmi dari petugas kebersihan berubah menjadi operator mesin.
"Selama proses itu, saya jadi asisten operator dulu. Belajar ngemudiin sampai nyuci satu mesin itu sendiri," bebernya.
Baru pada bulan Juni, ia mendapatkan izin dari UPK Badan Air sebagai operator alat berat yang resmi.
Sempat Jerit hingga Takut Terbalik
Rasa canggung sempat menyelimuti Rani saat pertama kali mencoba mengoperasikan alat berat itu.