Ketua KPK Firli Bahuri Komentari Buku yang Dibaca Gubernur Anies Baswedan: Saya Sudah Baca Buku Itu
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri angkat bicara soal buku berjudul 'How Democracies Die', yang dibaca Gubernur DKI Jakarta Anies.
Lantas, sebenarnya apa isi buku dengan judul yang menuai komentar dari warganet itu?
Ini sejumlah kutipan dari isi buku How Democracies Die, yang Tribunnews.com himpun:
# 1
"Mereka yang mengkritik penyalahgunaan kekuasaan pemerintah akan dianggap melebih-lebihkan atau mengada-ada."
"Pengikisan demokrasi seperti tidak dapat terlihat oleh banyak pihak."

# 2
"Institusi menjadi senjata politik, digunakan secara paksa oleh mereka yang berkuasa melawan mereka yang tidak.
Beginilah cara otokrat terpilih meruntuhkan demokrasi - memenuhi dan 'mempersenjatai' peradilan dan badan negara netral lainnya, membeli media dan sektor swasta (atau menekan mereka untuk diam), dan menulis ulang aturan main politik agar membuat arena pertandingan jadi tak adil bagi lawan."

# 3
"Loyalis aktif tidak hanya mendukung presiden, tapi juga membela seluruh keputusan kontroversialnya.
Loyalis pasif mundur dari ruang publik saat terjadi skandal, tapi tetap akan berpihak bersama presiden.
Loyalis kritis berusaha, paling tidak, bermain dua kaki.
Mereka mungkin menjauhkan diri dari perilaku buruk presiden, tapi mereka tidak beraksi (misal lewat kongres) untuk melemahkan apalagi untuk menghentikan presiden.
Di hadapan penyalahgunaan kekuasaan oleh presiden, setiap respons itu akan memungkinkan otoritarian hadir."

# 4