Bagus Kahfi Batal Berkarier di Eropa: Barito Putera Tidak Salah, FC Utrecht Tak Beretika

Mantan kapten Barito Putera, Frans Sinatra Huwae menilai klub Liga Belanda, FC Utrecht tidak beretika dalam perosalan transfer Amiruddin Bagus Kahfi.

Editor: Wahyu Septiana
Istimewa/MolaTV
Mantan kapten Barito Putera, Frans Sinatra Huwae menilai klub Liga Belanda, FC Utrecht tidak beretika dalam perosalan transfer Amiruddin Bagus Kahfi. 

Kegagalan proses transfer Bagus Kahfi langsung menimbulkan pro kontra di masyarakat Indonesia.

Aksi penyerang Garuda Select, Amiruddin Bagus Kahfi saat berhadapan dengan Juventus U-17 di Italia.
Aksi penyerang Garuda Select, Amiruddin Bagus Kahfi saat berhadapan dengan Juventus U-17 di Italia. (Dokumentasi Garuda Select)

Pria yang akrab disapa Bung Kus itu menilai kegagalan proses transfer pemain bisa disebabkan karena beberapa hal.

Khusus untuk kasus Bagus Kahfi, Bung Kus menilai ini menjadi pembelajaran besar bagi sang pemain.

Selain itu kepada semua pihak yang terlibat dalam proses transfer tersebut.

"Gagal pindah klub, itu hal biasa dalam sepak bola profesional. Buat pemain sekelas Bagus, kesempatan lain pasti akan datang lagi kalau dia terus tampil baik," ucap Kusnaeni kepada Warta Kota, Senin (30/11/2020).

Baca juga: Akhir Bulan November, Pelanggar Protokol Kesehatan di Jakarta Timur 313 Orang

Menurut Bung Kus, ada hal yang jauh lebih penting bagi Bagus dibanding menyesali kegagalan proses transfernya.

Bagus Kahfi harus fokus dalam pemulihan cederanya.

Menjalani proses pemulihan harus dilakukan dengan baik dan benar.

Hal itu tidak bisa dipaksakan dan terburu-buru untuk bermain.

Di sisi lain, Bung Kus menilai terkait kegagalan proses transfer Bagus Kahfi sudah dipahami dengan baik oleh kedua belah pihak.

Kedua klub merupakan tim profesional yang sudah mengetahui segala aturannya.

Penyerang Garuda Select, Amiruddin Bagus Kahfi berusaha melewati kawalan pemain Cheltenham Town di Lapangan Birmingham, Inggris.
Penyerang Garuda Select, Amiruddin Bagus Kahfi berusaha melewati kawalan pemain Cheltenham Town di Lapangan Birmingham, Inggris. (ISTIMEWA)

"Soal transfer sebetulnya aturannya sudah jelas dan berlaku internasional. FC Utrecht dan Barito Putera pasti memahami hal itu. Karena tidak tercapai kesepakatan, kepindahan Bagus pun tidak bisa direalisasikan," tambahnya.

Masalah utamanya bukan aturan transfer, tetapi prosesnya yang tidak baik.

Hal itu yang menjadikan proses transfer ini menjadi masalah dan menghambat semuanya.

"Artinya, Bagus sudah berstatus pemain profesional dan terikat kontrak profesional dengan klubnya."

"Kalau mau pindah ke klub lain, maka diperlukan proses transfer yang benar antara Utrecht dan Barito. Proses itu yang tampaknya tidak terjadi dengan baik," tutupnya. 

Baca juga: Daftar 30 Universitas Terbaik di Indonesia Tahun 2021, Ada Kampus Impianmu?

Belum Ada Tim Eropa yang Melirik

Keinginan pemain muda potensial Indonesia, Amiruddin Bagus Kahfi berkarier di kompetisi Eropa dipastikan batal.

Bagus Kahfi gagal bergabung dengan klub Liga Belanda, FC Utrecht.

Kabar tersebut mulai ramai diperbincangkan setelah tidak adanya kesepakatan yang terjalin antara FC Utrecht dengan Barito Putera.

Barito Putera merupakan klub Bagus Kahfi saat ini.

Bagus Kahfi masih memiliki kontrak di Barito Putera sampai 2021 mendatang.

Proses negosiasi antara FC Utrecht dengan Barito Putera terkait Bagus Kahfi gagal terlaksana.

Baca juga: 7 Obat Tradisional untuk Atasi Luka Lambung, Pengidap Penyakit Maag Wajib Tahu!

Apalagi peluang Bagus Kahfi untuk berkarier ke Eropa sekarang ini cukup kecil lantaran tak ada klub Benua Biru yang tertarik dengannya.

Setidaknya hal tersebut disampaikan secara langsung oleh perwakilan Mola Tv, Mirwan Suwarso.

Mirwan mengatakan pihaknya dari awal sudah berusaha keras agar mewujudkan mimpi Bagus Kahfi untuk bisa berkarier ke Eropa.

Berbagai macam cara pun dilakukan, tetap tetap saja gagal terwujud.

Mirwan menerangkan tidak mudah membawa pesepakbola Indonesia yang berkualitas untuk menyakinkan klub Eropa.

Klub Eropa lebih memilih mencari pemain-pemain muda yang negaranya sudah terbukti menciptakan pesepakbola berkualitas sebut saja dari Brasil, Argentina, dan lain-lain.

Baca juga: Beredar Seruan Reuni 212 di Polda Metro Jaya Saat HRS Diperiksa, Polisi: Satuan Kita Lengkap

Sementara untuk Indonesia, bisa jadi pesepakbola Tanah Air harus terpinggirkan terlebih dahulu.

"Kemarin banyak di media dibicarakan seolah-olah bahwa Bagus Kahfi dibidik oleh klub asing."

"Kenyataannya klub asing tidak ada yang melirik Bagus Kahfi, tidak ada yang membidik, dan tidak ada yang mau," kata Mirwan.

Bagus Kahfi merupakan pemain jebolan Garuda Select jilid satu dan dua.

Pemain asal Magelang, Jawa Tengah, itu memang dinilai sangat layak untuk bisa berkarier ke Eropa.

Setelah mengikuti program Garuda Select jilid kedua, Bagus Kahfi harus bisa mengembangkan permainannya dengan gabung klub Eropa.

Direktur Teknik Garuda Select, Dennis Wise, juga berharap agar Bagus Kahfi saat itu bisa segera dilepas Barito Putera dan bergabung dengan klub yang lebih berkualitas.

"Dennis Wise bertanya ke Bagus Kahfi, boleh atau tidak kamu bermain di klub luar negeri. Nah, Bagus Kahfi bilang boleh. Makanya waktu itu perwakilan kami bicara dengan Barito Putera untuk meminta izin agar kami mencarikan klub untuk Bagus Kahfi supaya bisa berlatih dan bermain di sana," kata Mirwan.

Mirwan melanjutkan, Dennis Wise menggunakan relasinya dengan memohon dan meminta ke beberapa klub Eropa untuk meluangkan tempat demi Bagus Kahfi.

FC Utrecht pun menerima dan berharap Bagus Kahfi bisa membuktikan diri di sana.

Baca juga: Beredar Seruan Reuni 212 di Polda Metro Jaya Saat HRS Diperiksa, Polisi: Satuan Kita Lengkap

Kalau bukan tanpa bantuan Dennis Wise, untuk pemain Indonesia bisa bermain di kasta tertinggi sepak bola Eropa kemungkinannya sangat kecil.

Oleh karena itu, Dennis Wise memberikan peluang ke pemain dari Garuda Select untuk berkembang.

"Kemarin Bagus Kahfi kami rekomendasikan untuk bisa bermain di Jong FC Utrecht dan Brylian Aldama di HNK Rijeka. Itu berkat dorongan dari Dennis Wise, bukan klub yang mencari pemain Indonesia," kata Mirwan.

"Jadi kalau memang sudah diperbolehkan dapat izin dari klubnya, ya bagus untuk mereka membuktikan kesempatan dan mengikuti tuntutan yang ada di klub Eropa."

"Setidaknya seperti Egy Maulana Vikri yang ada di Polandia, seperti itu," tutup Mirwan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved