Ini Kisah Maahir Abdullah, Hampir 3 Tahun Keliling 34 Provinsi dan 7 Gunung Naik Sepeda
Mimpi Muhammad Maahir Abdullah (25) sejak kecil merampungkan keliling nusantara akhirnya terwujud. Ia menunaikannya naik sepeda.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Selain rasa kangen, Ia juga pernah terserang penyakit malaria ketika berada di Pulau Alor di NTT.
Namun, rintangan itu kalah dengan tekadnya mengarungi nusantara.
Membawa Misi Literasi
Dalam ekspedisi penjelajahan Nusantara, Maahir turut membawa semangat literasi ke pelosok-pelosok desa.
Ia mengajak warga setempat untuk mendirikan taman baca.

"Rencana buat 10 taman baca tapi yang terealisasi hanya 4. Dua di NTT dan dua lagi di Papua," ujarnya.
Namun, kini hanya dua taman baca yang masih berdiri. Sisanya tutup dan mati suri.
Jadi Relawan Bencana
Dengan latar belakang sebagai Korps Sukarela PMI Jakarta Selatan, Maahir terpanggil untuk terlibat dalam membantu musibah bencana saat bersepeda.
Saat sedang singgah di Ternate, ternyata ia mendapat kabar bahwa ada gempa 7,2 skala richter di Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Ia bergabung dengan PMI Maluku Utara untuk membantu pada bagian logistik dan distribusi.
"Kurang lebih hampir sebulan lah di sana. Tiga minggu di lokasi bencana, 1 minggu lagi di Ternate untuk bantu-bantu distribusikan barang," ungkapnya.

Saat awal bersepeda meninggalkan Jakarta, rambut Maahir masih pendek.
Setelah merampungkan ekspedisinya, ia mengubah penampilan rambutnya menjadi gimbal.
Paling tidak, berambut gimbal menjadi pengalaman sekali seumur hidup yang pernah dirasakannya seperti ekspedisinya kali ini.
"Ya minimal sekali seumur hidup, pernah mengalami rambut gimbal. Walaupun enggak lama lagi dibotakin," pungkasnya seraya tertawa.