Impor Ganja ke Indonesia Melalui Jasa Pengiriman Semakin Melejit Saat Pandemi Covid-19
Jual beli online melalui jasa pengiriman dimanfaatkan para distributor narkotika jenis ganja dari luar negeri terutama China ke Indonesia.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Miris, para mafia ganja justru memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 untuk pendistribusian narkotika jenis ganja dari luar negeri ke Indonesia lewat Bandara Soekarno-Hatta.
Sebab, jual beli barang online semakin meroket di tengah pandemi Covid-19 untuk mengurangi interaksi langsung yang niatnya untuk memutus rantai penularan Virus Corona.
Ternyata jual beli online melalui jasa pengiriman juga dimanfaatkan oleh para distributor narkotika jenis ganja dari luar negeri terutama China ke Indonesia.
Direktur KIAL, DJBC, Syarif Hidayat menjelaskan dari total 721 kasus distribusi narkotika yang berhasil ditegah selama 2020, 500 lebih di antaranya dikirim melalui jasa pos atau pengiriman.
"Selama pandemi Covid-19 ini ada geseran modus pengiriman narkotika, biasa melalui berbagai jalur seperti laut, sekarang melalui kiriman pos dan ini harus lebih waspada dari sisi pengiriman barang pos," beber Syarif di Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (1/12/2020).
Total, ia menjabarkan ada 2.680 kilogram atau 2,7 ton narkotika yang berhasil ditegah saat masuk ke Indonesia melalui jalur pengiriman pos atau paket.
Baca juga: Kuasa Hukum Rizieq Shihab Ungkap Keberadaan Kliennya Saat Tak Penuhi Panggilan Polisi
Jumlah di atas, lanjut Syarif, diakumulasi dari awal bulan 2020 sampai bukan November 2020.
"Artinya bahwa barang-barang ini masih banyak permintaan untuk dimasukan ke Indonesia. Ini pekerjaan rumah kita bersama untuk mendidik lingkungan kita," ucap Syarif.
Uniknya lagi, pengiriman narkotika jenis ganja sekarang merajai pasar peredaran narkoba di tanah air.

Pada sebelumnya, kata Syarif, narkotika jenis Methamphetamine selalu menjadi paling favorit dan paling tinggi permintaannya di Indonesia.
"Nomor satu sebelumnya methamphetamine yang paling merajai, sekarang tahun ini ganja posisi pertama dengan total pengiriman yang diungkap ada 1,22 ton dari total 2,7 ton narkotika. Sementara methamphetamine mendekati, ada sedikit pergeseran untum tahun ini," jelas Syarif.
Diberitakan sebelumnya, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe C Bandara Soekarno-Hatta berhasil menggagalkan penyelundupan 152 kilogram narkotika.
152 kilogram narkotika tersebut terdiri dari dua kilogram ganja sintetis dan 150 kilogram tembakau gorila atau sintetis yang didapatkan dari enam tersangka yang masih berumur cukup muda.
"Total ada 150 kilogram tembakau gorila, jadi dua kilogram ganja sintetis, total 152 kilogram ganja. Termasuk temuan paling besar sepanjang tahun 2020 untuk tembakau gorila," ungkap Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe C Bandara Soekarno-Hatta, Finari Manan, Selasa (1/12/2020).
Baca juga: Viral Video Kapolresta Tangerang Disoraki Massa Saat Peringatan Haul Syekh Abdul Qadir Jaelani