Sisi Lain Metropolitan

Naurah Aura, Bocah Kelas 3 SD di Ciracas Berprestasi di Pencak Silat, Dapat Apresiasi Pemkot Jaktim

Naurah Aura Salam memiliki prestasi membanggakan di olahraga pencak silat, dan sudah mendapatkan apresiasi dari Pemerintah kota Jakarta Timur

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA/NUR INDAH FARRAH
Naurah, bocah kelas 3 SDn 03 Ciracas, Jakarta Timur yang berperestasi dalam seni bela diri saat ditemui di RT 6 RW 5 Ciracas, Rabu (2/12/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Kurang dari satu tahun ikuti pencak silat, Naurah Aura Salam (9) berhasil torehkan prestasi memukau.

Naurah, sapaannya merupakan bocah kelas 3 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03 Ciracas, Jakarta Timur.

Menurut sang ibunda, Irmawati (45), Naura baru seumur jagung terjun ke dunia seni bela diri.

Berawal dari melihat teman anak ibunya, Naurah termotivasi untuk menorehkan prestasi.

"Kalau masuk pencak silat Perisai Putih baru ya, setahun belakangan. Tapi memang dari kecil suka saya ajak ke rumah teman yang anaknya berprestasi, seperti panahan dan lain sebagainya. Akhirnya timbul dalam dirinya dia mau seperti mereka," kata Irma di Ciracas, Rabu (2/12/2020).

"Bu dede (Naurah) pengin kayak gitu," kata Irma menirukan Naurah kala itu.

"Pengin apa dek?," jawab Irma.

"Pengin ikut silat tapi seni tunggal aja," balas Naurah.

Baca juga: Kontrak Baru, Gianluigi Donnaruma-AC Milan Selangkah Lagi Capai Kata Sepakat

Mulai dari situ, Irma segera mendaftarkan Naurah ke pencak silat di sekolahnya.

"Saya pastikan dulu kalau memang serius harus ditekuni. Akhirnya dia iyakan ya saya daftrakan ikut pencak silat pas kelas 2 semester 2 itu," ujar Irma.

Layaknya anak baru pada umumnya, Naurah masih mempelajari semua jurus dan gerakan pencak silat yang diajarkan.

Naurah, bocah kelas 3 SDn 03 Ciracas, Jakarta Timur yang berperestasi dalam seni bela diri saat ditemui di RT 6 RW 5 Ciracas, Rabu (2/12/2020).
Naurah, bocah kelas 3 SDn 03 Ciracas, Jakarta Timur yang berperestasi dalam seni bela diri saat ditemui di RT 6 RW 5 Ciracas, Rabu (2/12/2020). (TRIBUNJAKARTA/NUR INDAH FARRAH)

Berlatih di sekolah dan mengulang gerakan ketika waktu senggang menjadi aktivitas biasa yang kerap dilakoninya.

Berbuah hasil yang baik, akhirnya ia naik level dari sabuk putih sampai sabuk kuning.

Menariknya, ia turut andil dalam pertandingan yang digear oleh sejumlah instansi.

Meski kali pertama sempat diliputi rasa takut, akhirnya ia berhasil menjadi juara.

Sampai akhirnya berujung mengikuti fetival pencak silat secara daring hingga mengikuti seleksi kompilasi peragaan gerak dasar Pencak Silat dari berbagai aliran atau pergurun, dalam rangka satu tahun masuknya Pencak Silat dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO.

"Ya alhamdulillah ternyata pas lomba kemarin kejuaraan pencak silat virtual PSN itu tingkat nasional. Jadi Naurah kepilih buat ikutan seleksi yang dari duta UNESCO itu," ungkap Irma.

Baca juga: Haris Pertama: Presiden Butuh Kapolri yang Dekat Dengannya

Paling muda

Dalam seleski tersebut, Irma menyebut bila Naurah lolos maka ia dan kelompok seni tunggalnya akan mewakili Indonesia di mancanegara.

Menariknya, dari belasan orang yang turut andil dari Perisai Putih, Naurah merupakan yang termuda secara usia maupun tingkatan sabuk.

"Iya aku yang paling kecil. Aku doang yang sabuk kuning. Terus yang lain senior semua," kata Naurah.

Tanpa kehilangan rasa percaya diri, Naurah mengaku turut berbaur dengan para senior.

Ia juga tak sungkan untuk belajar dari para seniornya.

Naurah, bocah kelas 3 SDn 03 Ciracas, Jakarta Timur yang berperestasi dalam seni bela diri saat ditemui di RT 6 RW 5 Ciracas, Rabu (2/12/2020).
Naurah, bocah kelas 3 SDn 03 Ciracas, Jakarta Timur yang berperestasi dalam seni bela diri saat ditemui di RT 6 RW 5 Ciracas, Rabu (2/12/2020). (TRIBUNJAKARTA/NUR INDAH FARRAH)

"Aku malahan senang dan banyak belajar dari para senior," jelasnya.

Dapat apresiasi dari Pemkot Jakarta Timur

Melalui perwakilan Camat Ciracas Mamad dan Lurah Ciracas, Rikia Marwa Salahudin, Pemkot Jakarta Timur memberikan apresiasi kepada satu diantara warga RT 6 RW 5 Kelurahan/Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur bernama Naurah Aura Salam (9).

Pasalnya, bocah kelas 3 Sekolah Dasar Negeri (SDN) menorehkankan prestasi tingkat nasional dan sedang mengikuti seleksi kompilasi peragaan gerak dasar Pencak Silat dari berbagai aliran atau perguruan, dalam rangka satu tahun masuknya Pencak Silat dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO.

Baca juga: Surat Suara Masih Kurang, KPU Tangsel Sudah Mulai Distribusikan ke Setiap Kecamatan

"Saya dengan pak lurah dan jajaran tiga pilar bangga luar biasa pada anak kita yang punya prestasi yang luar biasa ini salah satu apresiasi kepada Ananda Naurah. Ya nanti dalam waktu dekat Insya Allah ada kegiatan yang UNESCO ini saat suatu hal yang patut kita syukuri, support. Sehingga Ananda kita ini dapat mewakili Ciracas bahkan mewakili Indonesia dalam tingkat Internasional," kata Mamad.

Adapun bantuan yang diberikan pihak Kecamatan dan Kelurahan yakni sejumlah sembako.

Hal ini mengingat saat ini tengah pandemi Covid-19.

Sehingga bantuan pokok lebih didahulukan, namun bantuan alat sekolah segera menyusul.

"Tentunya dalam kondisi pandemi covid tidak sampaikan mudah-mudahan yang kita berikan bisa menunjang kegiatan. Ke depannya ada suatu upaya atau dorong untuk Ananda kita dapat agar dapat apresiasi di tingkat kota maupun provinsi," jelasnya.

Mamad serta Rikia turut mengajak warga Ciracas lainnya untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka.

Sehingga nantinya pihak instansi terkait bisa juga memberikan dorongan dan terus mensupport para anak yang berprestasi.

Sementara itu, Irma mengaku kaget dengan kedatangan Mamad, Rikia beserta jajaran 3 pilar.

Baca juga: Gila Judi Online, Pria Ini Nekat Ambil Belasan Ponsel di Tempat Kerjanya

Ia menyebut anaknya masih seumur jagung dan baru mengikuti pencak silat dalam kurun waktu satu tahun.

Bahkan, sertifikat penghargaan yang diperoleh baru tiga saja.

"Saya kaget juga. Sebab semuanya memberikan apresiasi. Anak saya kalau dibilang baru seumur jagung. Tapi memang karena keseriusan dia, akhirnya suka ikut kejuaraan baik langsung maupun virtual. Melihat potensi itu makanya terpilih untuk seleksi UNESCO itu. Makanya semoga lolos dan Naurah beserta kelompoknya bisa mewakili Indonesia," tandasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved