Gubernur Anies Positif Covid
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran Pastikan Negatif Covid-19 Usai Bertemu Gubernur Anies
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran prihatin mendengar kabar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya Riza Patria positif Covid-19.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran prihatin mendengar kabar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya Ahmad Riza Patria terkonfirmasi positif Covid-19.
"Saya turut prihatin dengan kabar bahwa Gubernur DKI Jakarta Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria terkonfirmasi positif Covid-19," kata Fadil dalam sebuah video, Kamis (3/12/2020).
Kapolda sempat melakukan pertemuan dengan Anies Baswedan pada 23 November 2020 lalu.
Pertemuan keduanya berlangsung di Balai Kota DKI, Gambir, Jakarta Pusat.
Fadil mengakui memiliki kontak erat dengan Anies Baswedan yang dinyatakan positif Covid-19.
Mantan Kapolda Jawa Timur itu pun berinisiatif menjalani tes swab guna memastikan tidak tertular.
"Sebagai pejabat publik yang memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga keselamatan masyarakat, dan memiliki kontak erat selama satu minggu terakhir, saya kemudian atas kesadaran sendiri melakukan tes swab," ujar dia.
"Dan alhamdulillah, pada tanggal 2 Desember hasilnya sudah keluar dan dinyatakan negatif," tambahnya.
437 Orang Kontak Erat Gubernur Anies dan Wagub Riza Patria Ikuti Tes Usap PCR

Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta langsung melakukan pelacakan kontak secara aktif kepada orang-orang di lingkungan kegiatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Diketahui sebelumnya, Gubernur Anies telah menjalani tes usap PCR pada Senin (30/11/2020) dan Wagub Ariza telah menjalani tes usap PCR pada Jumat (27/11/2020).
"Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta dan jajaran langsung melakukan pelacakan kontak. Hingga Selasa (1/12) kemarin, kami di Dinkes DKI Jakarta dan jajaran telah mencatat 158 orang telah dilakukan tes usap dari kontak erat Gubernur dan 279 orang telah dilakukan tes usap dari kontak erat Wakil Gubernur sehingga total pelacakan kontak kasus sejauh ini adalah 437 orang," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, dalam keterangan tertulis, Rabu (2/12/2020).
Selain itu, Kadinkes Widyastuti juga menyebut pelacakan kontak menjadi lebih cepat dilakukan setelah dikonfirmasi positif.
Ia juga mengapresiasi peran serta masyarakat yang aktif melapor langsung ke puskesmas untuk dilakukan tes usap PCR bila berstatus kontak erat dengan Gubernur Anies maupun Wagub Ariza.
“Sesuai dengan definisi dari Kemenkes bahwa kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi Covid-19. Jadi pelacakan kontak (contact tracing) yang kami lakukan bukan menyatakan siapa yang tertular dari Gubernur maupun Wakil Gubernur, tapi siapa saja yang tertular bersama Gubernur dan Wakil Gubernur. Data kasus konfirmasi positif hasil contact tracing bukan menentukan penularnya dari Gubernur maupun Wakil Gubernur, tapi menentukan klaster kasus yang bersamaan terjadi selama masa inkubasi Covid-19,” ungkap Kadinkes Widyastuti.
Kadinkes Widyastuti kemudian menjelaskan bahwa dari 158 kontak erat Gubernur selama periode tracing pada Selasa (1/11), hasilnya adalah 5 orang positif, 111 lainnya negatif dan 42 orang masih menunggu hasil.
Sedangkan dari 279 kontak erat Wakil Gubernur selama periode tracing 28 November - 1 Desember, hasilnya adalah 19 positif, 185 negatif dan 75 orang lainnya masih menunggu hasil.
Baca juga: Mohammad Idris Sembuh dari Covid-19, Imam Budi Hartono: Tunggu Kejutannya
Baca juga: Polisi Masih Periksa Dugaan Pelanggaran Haul Akbar, 4 Pejabat Pemkab Tangerang Dipanggil
Mereka yang terkonfirmasi positif kemudian menjalani isolasi mandiri ataupun perawatan sesuai dengan derajat gejala yang dialaminya.
“Sekali lagi, kami menegaskan bahwa mereka yang terkonfirmasi positif dari hasil pelacakan kontak tidak menentukan sumber penularannya adalah Gubernur ataupun Wakil Gubernur. Saat ini belum ditemukan kasus positif di antara mereka yang berinteraksi langsung dengan Gubernur baik dari keluarga maupun tim kerja setelah Gubernur dikonfirmasi positif. Kepada mereka yang terkonfirmasi positif sedang dalam proses penelusuran lebih lanjut. Beberapa kasus ditemukan bahwa periode penularan sebelum berinteraksi dengan Gubernur dan merupakan bagian dari klaster keluarga masing-masing. Jadi kami mendata ada klaster terpisah yang ditemukan karena dilakukan tes masif di lingkungan kerja Gubernur dan Wakil Gubernur,” pungkas Kadinkes Widyastuti.