Edhy Prabowo Diciduk KPK, Rocky Gerung Sebut Prabowo sangat Murka Tapi Tak Diperlihatkan

Rocky Gerung menanggapi pernyataan Hashim Djojohadikusumo yang mengungkap kemarahan Prabowo Subianto yang merasa dikhianati Edhy Prabowo.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat menyalami para nelayan di Pelabuhan Perikanan Muara Angke, Jakarta Utara, Senin (28/10/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Akademisi Rocky Gerung menanggapi pernyataan Hashim Djojohadikusumo yang mengungkap kemarahan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Hashim menyampaikan jika Prabowo merasa dikhianati oleh Edhy Prabowo.

"Pak Prabowo sangat marah, sangat kecewa, merasa dikhianati,” ucap Hashim Djojohadikusumo dalam konferensi pers pada Jumat (4/12).

TONTON JUGA:

Tak hanya itu, Hashim menyebutkan pernyampaian Prabowo Subianto yang dalam bahasa Inggris "I pick him up from the gutter, and this is what he does to me."

"Dia bilang ke saya secara bahasa Inggris, dia sangat kecewa dengan anak yang dia angkat dari selokan 25 tahun lalu dan ini balasannya ke saya," imbuh Hashim mengingat pernyataan Prabowo.

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Minggu 6 Desember 2020, Libra Berselisih, Hari Baik Bagi Scorpio Nih!

Lebih lanjut, Hashim Djojohadikusumo tak menampik jika ia sangat kenal baik dengan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan yang ditangkap komisi antirasuah tersebut.

Hashim Djojohadikusumo menjelaskan, dirinya kali pertama kenal Edhy Prabowo 25 tahun lalu.

Kala itu, Edhy Prabowo merupakan seorang pengangguran yang berperilaku baik.

FOLLOW JUGA:

Meski demikian, perilaku Edhy Prabowo yang sekarang membuat penyesalan dalam diri Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra.

Kemarahan Prabowo Subianto ini lantas menuai perhatian masyarakat. Rocky Gerung sebagai pengamat politik pun buka suara terkait hal ini.

Dilansir dari vlog Rocky Gerung Official pada Minggu (6/12), Rocky menjelaskan, sejarah Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo terbilang unik.

Baca juga: Kisah Masa Lalu Mensos Juliari P Batubara, Ibunda Jualan Gado-gado Demi Menopang Hidup Keluarga

"Karena ini menyangkut kader yang memang diarahkan untuk jadi bagian elite Gerindra. Selama ini orang menganggap elite Gerindra itu hanya keluarga Djojohadikusumo, nah Edhy Prabowo dari awal melekat sebagai asisten dalam banyak hal Prabowo."

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat sertijab dengan Susi Pudjiastuti di Kementerian KP, Jakarta, Rabu (23/10/2019)
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat sertijab dengan Susi Pudjiastuti di Kementerian KP, Jakarta, Rabu (23/10/2019) (Dokumentasi Kementerian KP)

Baca juga: Fadli Zon Dikabarkan Gantikan Edhy Prabowo, Rocky Gerung: Luhut Pasti Tak Akan Bisa Mengendalikannya

"Dari hal silat sampai urusan alumni dan sebagainya. Jadi terlihat Edhy menempati posisi unik, dia bukan sekadar anggota Gerindra dan punya sejarah lebih panjang dari Gerindra. Dianggap sebagai keluarga besar Djojohadikusumo," beber Rocky Gerung.

Lebih lanjut, kondisi unik ini membuat keluarga Prabowo Subianto maupun Prabowo sendiri bereaksi keras terhadap kabar Edhy Prabowo terciduk KPK.

Rocky Gerung tanggapi kemarahan Prabowo terhadap Edhy Prabowo
Rocky Gerung tanggapi kemarahan Prabowo terhadap Edhy Prabowo (YOUTUBE/ROCKY GERUNG OFFICIAL)

"Jadi ini soal psikologi yang melekat di diri Pak Prabowo, yang menganggap Edhy Prabowo itu bagian dari keseharian Prabowo. Jadi teguran itu bermakna seharusnya kenapa tak mendahulukan kepentingan Gerindra, jika memang mau korupsi ya seharusnya tak membuat gempar di awal-awal, namun dia mengekspresikan dengan cara meledak-meledak," ucap Rocky Gerung.

Rocky Gerung menilai, saat ini Hashim mengambil alih komunikasi politik dari Prabowo Subianto karena kemungkinan jika Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra yang berbicara maka ada meja yang bakal digebrak lagi.

Baca juga: Lambaikan Tangan Saat Munuju Ruang Pemeriksaan KPK, Begini Kronologi Penangkapan Mensos Juliari

"Karena dia adiknya jadi lebih paham psikologis dari Pak Prabowo. Saya kira itu dan saya tetap anggap terlambat karena spekulasi terhadap Gerindra itu sudah memburuk kemudian baru ada komentar resmi dari Prabowo melalui Pak Hashim," imbuh Rocky Gerung.

Konferensi pers Hashim Djojohadikusumo dan anaknya Rahayu Saraswati bersama kuasa hukumnya, Hotman Paris, di Jetski Cafe, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (4/12/2020).
Konferensi pers Hashim Djojohadikusumo dan anaknya Rahayu Saraswati bersama kuasa hukumnya, Hotman Paris, di Jetski Cafe, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (4/12/2020). (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Baca juga: Jarang Terekspos, Intip 5 Gaya Kece Grace Batubara Istri Mensos Juliari P Batubara

Kemudian, Rocky Gerung menyatakan, dahulu ketika Edhy Prabowo pertama kali diumumkan sebagai Menteri KKP juga banyak orang yang berasumsi terkait kedekatannya dengan Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo keluar dari dalam kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019) sore. Perjalanan Panjang Prabowo Subianto Masuk Kabinet: 11 Tahun Oposisi, 3 Kali Gagal di Pilpres.
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo keluar dari dalam kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019) sore. Perjalanan Panjang Prabowo Subianto Masuk Kabinet: 11 Tahun Oposisi, 3 Kali Gagal di Pilpres. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Apakah ini keluarga dekat?atau punya hubungan erat terhadap Prabowo? Tetapi yang lebih penting sebetulnya bagaimana Gerindra menata ulang politiknya terhadap kader yang disebutkan dalam laporan KPK, terutama putri Pak Hashim," beber Rocky Gerung.

Baca juga: Jadi Tersangka KPK, Mensos Juliari P Batubara Hanya Punya Satu Mobil Mewah dan Utang Rp17 M

Rocky menilai, kejengkelan Prabowo maupun keluarga Djojohadikusumo menjadi sempurna lantaran terseretnya nama putri Hashim Djojohadikusumo, Rahayu Saraswati.

"Secara profesional saya tahu Sara itu pintar dan tajam menganalisis masalah. Jadi sayang sekali dia terganjal dengan isu ini. Ini juga yang mungkin menyebabkan kejengkelan Prabowo atau keluarga Djojohadikusumo menjadi sempurna terhadap Edhy Prabowo. Jadi bagian ini yang harus dilihat orang, mengapa Prabowo terlambat mengucapkan kejengkelannya dan kalkulasi politik sudah terlebih dahulu ada," aku Rocky Gerung.

SIMAK VIDEONYA:

Hashim Curiga Ada Motif Politik

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo memberi peringatan kepada semua kader Partai Gerindra untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum.

Hashim berjanji akan mengawasi perilaku dan gerak-gerik kader Gerindra se-Indonesia, terutama setelah kejadian penangkapan eks Menteri KKP Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Ini saya bertekad, terus terang saja. Kalau ada kader-kader Gerindra yang menonton ini, saya bertekad mengawasi kalian semua. Kalian semua akan saya awasi, perilaku ya, perbuatan-perbuatan. Saya Hashim akan awasi semua kader-kader di Indonesia," kata Hashim dalam konferensi pers di Cafe Jetski, Pluit, Jakarta Utara, Jumat (4/12/2020).

Hashim menjelaskan bahwa saat penangkapan Edhy, Partai Gerindra sebenarnya juga mendapatkan kabar baik.

Hari itu Partai Gerindra mendapatkan anugerah sebagai partai politik yang paling transparan dan bersih.

"Ini yang saya sesalkan. Hari Rabu waktu Edhy Prabowo ditahan, ditangkap, hari itu Partai Gerindra dapat penghargaan dari pemerintah yang diwakili Wakil Presiden. Anugerah apa? Partai politik yang paling transparan dan paling bersih. Bapak bisa cek dengan kantor Wapres, kita dapat penghargaan," kata Adik kandung Prabowo Subianto itu.

Namun, euforia penghargaan yang diterima Partai Gerindra itu tertutupi berita penangkapan Edhy Prabowo terkait dugaan suap ekspor benur atau benih lobster.

"Sampai sekarang tidak disebut sama sekali. Kita sudah bertahun-tahun dapat. Anda bisa cek. ICW berikan penghargaan untuk Partai Gerindra. Kami yang paling bersih dan paling lengkap, transparan, sudah bertahun-tahun. Tapi dengan satu kejadian yang sangat-sangat kita sesalkan semua, kok bisa tidak diliput oleh media?" ujarnya.

Hashim curiga ada motif politik di balik dugaan korupsi izin ekspor benih lobster yang menjerat Edhy Prabowo.

Ia menyebut kasus dugaan korupsi Edhy tersebut menyeret-nyeret namanya serta kakaknya, Prabowo.

Padahal menurut Hashim, keluarganya maupun Prabowo tak ada kaitan dengan izin ekspor benih lobster.

"Saya merasa ada politik tertentu, untuk jatuhkan nama keluarga kami," kata Hashim.

Hashim juga merasa sangat dirugikan oleh tindakan yang dilakukan Edhy.

Ia bahkan merasa menjadi korban atas pemberitaan yang kerap mengait-ngaitkan dirinya dan keluarga atas kasus yang menjerat Edhy tersebut.

"Kami merasa dikorbankan, kami merasa dizalimi, dan saya terus terang saja saya menduga ada motivasi politik tertentu," ujarnya.

Hashim mengatakan dirinya telah berbisnis sejak lama dan mengklaim tak pernah berlaku curang. Menurutnya, bisnis yang dirinya lakukan sepenuhnya bersih, mulai dari izin hingga ekspor-impor.

"Kami sudah lama berbisnis tidak pernah kami curang, apalagi korupsi, apalagi langgar aturan yang berlaku," katanya.

Senada dengan Hashim, putrinya yang kini tengah mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo juga menduga ada motif politik di balik kejadian ini.

"Mungkin ada konotasi politik kami dijadikan sasaran terus dan yang tidak fair kawan media banyak yang justru dukung dengan sebarkan tuduhan itu," ujarnya.

Sara--sapaan akrabnya--bahkan menyebut kejadian ini bisa menggerus elektabilitasnya sebagai calon kandidat wakil wali kota di Pilkada Tangerang Selatan, di mana pemungutan suara akan berlangsung kurang dari seminggu.

"Kalau dikaitkan Pilkada itu jadi makanan umum dan gerus elektabilitas, enggak perlu ditanya itu logikanya," katanya.

Pengakuan Edhy Prabowo yang Terseret Dugaan Kasus Suap Benih Lobster

Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, resmi ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus suap ekspor benih lobster.

Tidak hanya Edhy, enam orang lainnya yang juga ikut terseret terdiri dari pejabat KKP dan pihak swasta.

Pria kelahiran 24 Desember 1972 ini, dalam kesempatannya bertemu dengan rekan media, angkat bicara soal kasus yang melibatkan dirinya.

Ia menyebut itu merupakan kecelakaan, oleh karenanya Edhy siap bertanggung jawab.

"Ini kecelakaan yang terjadi, saya bertanggung jawab, saya tidak lari dan saya akan beberkan yang saya lakukan," tegasnya dikutip dari kanal YouTube KompasTV, Kamis (26/11/2020).

Edhy juga menyampaikan permohonan maaf kepada sejumlah pihak.

Permintaan maaf pertama ia tujukan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Pertama saya minta maaf kepada Bapak Presiden, saya telah mengkhianati kepercayaan beliau."

"Minta maaf ke Pak Prabowo Subianto, guru saya, yang sudah mengajarkan banyak hal," imbuhnya.

Selanjutnya, ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada sang ibu.

"Saya mohon maaf kepada ibu saya yang saya yakin hari ini nonton di TV. Dalam usianya yang sudah sepuh ini beliau tetap kuat. Saya masih kuat dan saya akan bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi," lanjut Edhy.

Tak hanya itu, ia juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

"Kemudian saya juga memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kelautan dan Perikanan yang mungkin banyak yang terkhianati, seolah-olah saya pencitraan di depan umum, itu tidak, itu semangat." ucap Edhy.

Suami Iis Rosita Dewi itu mengaku siap mengundurkan diri dari sejumlah jabatan.

Termasuk posisi Menteri Kelautan dan Perikanan dan jabatan di Partai Gerindra.

"Dengan ini saya ingin mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua Umum dan mohon undur diri untuk tidak lagi menjabat sebagai menteri, saya yakin prosesnya sudah berjalan," tandas Edhy.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved