Korban Mutilasi di Saluran Irigasi
Temuan Jasad Pria Tanpa Kepala dan Kaki di Bekasi, Kepala Forensik RS Polri: Masih Diperiksa
Kepala Instalansi Forensik RS Polri Kramat Jati, Afif Wahyono pastikan Jasad Pria di Kota Bekasi masih dalam pemeriksaan.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Masih darah-darah segar kalau saya liatnya, baunya juga belum terlalu tercium," ungkap Heri Wibowo petugas kebersihan yang menemukan potongan tubuh.
Wijonarko melanjutkan, potongan tubuh manusia ini diperkirakan belum lama dibunuh lalu dibuang di dua tempat berbeda.
Jarak antara lokasi penemuan pertama dengan lokasi penemuan kedua diperkirakan sekitar lima kilometer.
"Diperkirakan baru ya (dibunuh lalu dibuang), karena kondisi tubuh belum ada lebaman atau baru sehari," terang Wijonarko.
Adapun penemuan jasad korban mutilasi ini masih dalam penyelidikan Polres Metro Bekasi Kota, proses otopsi dilakukan di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur.
"Masih dalam penyelidikan, sementara belum diketahui identitasnya," tegas dia.
Baca juga: TNI-Polri Masih Jaga RS Polri Kramat Jati, Begini Kondisinya
Baca juga: Musim Hujan Telah Tiba, Berikut Sederet Bahan Herbal untuk Menangkal Batuk, Pilek dan Flu
Baca juga: Sidang Perdana Kasus Narkotika Catherine Wilson Digelar Hari Ini, Berlangsung Secara Daring
Potongan Kepala dan Kaki Belum Ditemukan

Polres Metro Bekasi Kota sejauh ini masih melakukan penyelidikan terkait penemuan jasad pria korban mutilasi di dua lokasi Kalimalang dan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Senin (6/12/2020).
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Heri Purnomo mengatakan, potongan tubuh yang baru ditemukan yakni, badan dan lengan sebelah kiri dari dua lokasi tersebut.
"Kepala sama kaki ya yang belum ditemukan," kata Heri saat dijumpai di lokasi penemuan jasad mutilasi di Kayuringin Jaya.
Heri menjelaskan, pihaknya melakukan identifikasi terhadap kedua potongan tubuh yang sudah ditemukan guna memastikan keidentikannya.
"Kita cek dulu, apakah penemuan yang pertama dan kedua itu memiliki keterkaitan akan kita lihat juga keindentikannya," terang dia.
Untuk perkiraan usia korban, Heri sejauh ini belum dapat memastikan. Sebab, hal itu kemungkinan baru dapat diketahui melalui proses otopsi.
"Untuk jenis kelamin laki-laki, kalau usia kita cek dulu ya karena kita akan lakukan otopsi kira-kira penyebab kematiannya apa dan bisa diperkirakan usianya berapa," tergas dia.