Kasus Kebakaran di Jakarta Timur Menurun Sepanjang Januari-November 2020
Jumlah kasus kebakaran di Jakarta Timur pada tahun 2020 berpeluang menurun bila dibandingkan tahun 2019 yang tercatat sebanyak 579.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Jumlah kasus kebakaran di Jakarta Timur pada tahun 2020 berpeluang menurun bila dibandingkan tahun 2019 yang tercatat sebanyak 579.
Meski tahun 2020 belum rampung tapi berdasar catatan Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) sementara terjadi penurunan kasus.
Kasi Ops Sudin PKP Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan penurunan ini berdasar jumlah kasus kebakaran sepanjang Januari-November 2020.
"Dari bulan Januari-November 2020 tercatat 328 kasus kebakaran. Sejauh ini jumlahnya menurun, tapi untuk pastinya menunggu sampai pergantian tahun," kata Gatot saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Kamis (9/12/2020).
Penurunan tampak karena pada periode bulan Januari-November 2019 Sudin PKP Jakarta Timur mencatat jumlah kasus kebakaran mencapai 538 kasus.
Penurunan jumlah kasus kebakaran ini menggembirakan karena Jakarta Timur tercatat kota paling padat penduduk dan luas secara wilayah se-DKI Jakarta.
"Untuk tahun 2020 sejauh ini kasus kebakaran paling banyak disebabkan hubungan arus pendek listrik, sebanyak 199 kasus. Kompor gas 30 kasus, rokok 12 kasus, dan faktor lain 87 kasus," ujarnya.
Gatot menuturkan pihaknya hingga kini terus mensosialisasikan langkah pencegahan dan penanggulangan kebakaran kepada warga.
Baik mengadakan kegiatan penanggulangan kebakaran secara langsung kepada warga dalam setiap kegiatan di tingkat RT/RW.
Baca juga: Tim Pemburu Covid-19 Polres Kepulauan Seribu Gelar Patroli Laut Sasar Nelayan dan ABK
Baca juga: Verifikasi Data Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu di Kelurahan Koja, Ini Kriterianya
Hingga menyebar brosur antipasi kebakaran, di antaranya meliputi imbauan tidak menggunakan perangkat elektronik secara berlebihan yang memicu korsleting.
"Untuk objek yang terbakar di tahun 2020 sementara bangunan umum 50 unit, bangunan industri 10 unit, kendaraan 33 unit, sampah 27 titik. Instalasi luar gedung 90 unit, lapak lima lokasi, tumbuhan delapan pohon dan lain-lain 18 unit," tuturnya.
Sementara total kerugian materil akibat kebakaran sepanjang Januari-November 2020 tercatat Rp 69,3 miliar, lima korban meninggal dunia, dan 12 lainnya luka.