Sekolah Tatap Muka di Tangsel, Pemkot Siapkan Aturan Hari dan Jam Masuk Bergilir

Pemkot Tangsel mulai mempersiapkan sekolah atau pembelajaran tatap muka yang diperkirakan akan mulai diberlakukan awal 2021.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Elga H Putra
Tribun Jakarta/Jaisy Rahman Tohir
Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, di Kantor Pemkot Tangsel, Jalan Maruga, Ciputat, Jumat (11/12/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) mulai mempersiapkan sekolah atau pembelajaran tatap muka yang diperkirakan akan mulai diberlakukan pada awal 2021.

Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan sejumlah model masuk sekolah yang dianggap aman dan mampu meminimalisasi penularan Covid-19.

Model pertama adalah dengan membuat jam masuk siswa secara bergilir, tidak bersamaan pada pagi hari seperti biasanya.

"Kalau umpamanya dibagi jamnya, misalnya satu hari, satu kelas itu 30 siswa, dari jam sekian sampai jam sekian dulu, nah rombongan kedua juga seperti itu," ujar Benyamin di Kantor Pemkot Tangsel, Jalan Maruga, Ciputat, Jumat (11/12/2020).

Selain pembagian jam masuk, ada juga model pembagian hari masuk per pekan.

"Kemudian juga ada lagi aturan dibagi hari, 30 hari ada enam kelas, tiga kelas seminggu ini, tiga kelas lagi seminggu ke depan berikutnya, tapi satu kelasnya tetap aja dibagi jarak," ujarnya. 

Nantinya, jumlah siswa dalam satu kelas juga akan dibatasi hanya setengah dari jumlah keseluruhan siswa.

Simulasi penerapan dua model itupun sudah mulai dilakukan.

Baca juga: Ketika Perangkap Dinasti Banten Menjerat Koalisi PDIP-Gerindra Hingga PKS-Demokrat di Tangsel

Baca juga: Kalah Prioritas Dibanding WC, Ribuan Kelas Tak Layak di Kabupaten Bekasi Baru Diperbaiki Tahun 2021

Selain perkara siswa, Benyamin juga mengatakan, pihak sekolah tengah menyiapkan infrastruktur protokol kesehatan.

"Karena kan apa namanya tempat cuci tangan, hand sanitizer ini harus ada instrumen tambahan di sekolah-sekolah juga, saya juga pengen ada pengawasnya di sekolah-sekolah, karena anak-anak kalau sudah istirahat langsung main bergerombol," ujarnya.

Kendati persiapan sudah dilakukan, namun, orang nomor dua di Tangsel itu menggarisbawahi bahwa baru akan membuka sekolah tatap muka jika sudah bebas dari zona merah risiko Covid-19. 

Diketahui, per Kamis (10/12/2020), Dinas Kesehatan Provinsi Banten masih menetapkan Tangsel sebagai zona merah riiko Covid-19. 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved