Stres Dibayangi Sosok Istri Muda Teman Lagi Hamil Tua, Kernet Bus Cerita Korban saat Dihabisi Suami

Kematian Hilda Hidayah, istri muda Hendra Supriyatna yang sedang hamil tua, jadi mimpi buruk bagi Muhammad Khairul Fauzi alias Unyil hampir dua tahun.

Penulis: Bima Putra | Editor: Y Gustaman
TribunJakarta.com/Bima Putra
Mayat perempuan misterius alias Mrs X ditemukan terkubur ala kadarnya di taman kota Tol Jagorawi, Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Foto diambil Minggu (7/4/2019). Belakangan terungkap Mrs X adalah Hilda Hidayah (22), istri muda Hendra Supriyatna alias Indra (38) yang saat dibunuh sedang hamil tua. Terbaru, Polres Makasar dan Tim Rajawali Polres Metro Jakarta Timur menangkap Indra dan temannya Unyil, Rabu (16/12/2020). (Inset) Indra (kanan) didampingi Unyil (kiri) di Polsek Makasar, Kamis (17/12/2020). 

Di situlah pangkal kekesalan Indra terhadap Hilda.

Puncaknya pada 3 April 2019, Indra membunuh Hilda menggunakan balok kayu pengganjal pintu bus karena terus merengek minta dinikahi secara sah.

Indra mengaku menyesal telah menghabisi nyawa Hilda yang tengah mengandung anak mereka.

Baca juga: AC Milan Ukir Rekor Baru Usai Imbang Kontra Genoa, 14 Laga Berturut-turut Cetak Minimal 2 Gol

"Dari hati yang paling dalam saya mohon maaf, sudah lama saya menyesal," ucap Indra yang juga sudah ditahan di Mapolsek Makasar.

"Untuk keluarga Hilda Hidayah, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Maafin saya," sambung Indra.

Muhammad Qhairul Fauzi alias Unyil (20) saat digelandang ke Mapolsek Makasar, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2020).
Muhammad Khairul Fauzi alias Unyil (20) saat digelandang ke Mapolsek Makasar, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Ia berdalih ingin menyerahkan diri ke polis, tapi tak berani karena harus kerja menghidupi keluarganya.

Tak terpikirkan sama sekali olehnya untuk melenyapkan Hilda dari hidupnya selama-lamanya.

Tapi, karena terus merengek minta dinikahi secara sah, Indra kesal.

"Pas membunuh itu saya tahu dia sudah hamil, karena dia minta tanggung jawab. Dia sering marah-marah ke saya karena itu," sambung dia.

Ia mengakui menguburkan hanya setengah mayat Hilda di taman kota Tol Jagorawi karena takut ketahuan.

"Enggak terkubur sepenuhnya karena waktu itu buru-buru, sudah malam."

"Kalau bekas injakan di punggung itu enggak sengaja, pas mau bawa dari Cikarang ke lokasi jasadnya mau jatuh ke tangga (bus), jadi ditahan (diinjak)," ujar dia lagi.

Penyidik berencana menjerat Indra sebagai pelaku utama dengan pasal berlapis guna memperberat masa hukumannya.

Sementara Indra dan Unyil dijerat pasal 338. Tapi tak menutup kemungkinan Indra akan dikenai pasal 340.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved