Menteri Baru Jokowi

Sadar Kemampuan, Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Mu'ti Tolak Jabatan Wakil Menteri

Sadar kemampuan diri, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti memutuskan menolak jabatan wakil menteri.

Editor: Elga H Putra
Twitter @Abe_Mukti
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti. Melalui akun twitternya, dia menjelaskan alasannya menolak jabatan wakil menteri 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sadar kemampuan diri, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti memutuskan menolak jabatan wakil menteri.

Hal tersebut diucapkannya melalui akun twitter pribadinya @Abe_Mukti.

Hari ini, selain melantik enam menteri baru, Presiden Joko Widodo juga melantik lima wakil menteri di Istana Negara.

Kelima nama wakil menteri itu yakni Muhammad Herindra sebagai Wakil Menteri Pertahanan, Edward Komar Syarif Hiariez sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM, Dante Saksono Harbuwono sebagai Wakil Menteri Kesehatan, Harfiq Hasnul Qolbi sebagai Wakil Menteri Pertanian dan Pahala Nugraha Mansyuri sebagai Wakil Menteri BUMN.

Pelantikan kelima wakil menteri dituangkan melalui Keputusan Republik Indonesia Nomor 76/M Tahun 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.

Belakangan, Abdul Mu'ti yang merupakan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah menyatakan bahwa dirinya adalah salah satu orang yang ditawari jabatan wakil menteri.

"Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri," tulis Abdul Mu'ti dalam akun twitternya.

Dia mengaku telah dihubungi oleh Mensesneg Pratikno dan Mendikbud Nadiem Makarim akan hal tersebut.

Awalnya, saat dihubungi Mensesneg dan Mendikbud, Abdul Mu'ti menerima tawaran tersebut.

Namun kemudian dia berbalik pikiran setelah mengukur kemampuannya yang dirasa tak tepat menduduki jabatan wakil menteri.

"Awalnya, ketika dihubungi oleh Pak Mensesneg dan Mas Mendikbud, saya menyatakan bersedia bergabung jika diberi amanah."

"Tetapi, setelah mengukur kemampuan diri, saya berubah pikiran. Semoga ini adalah pilihan yang terbaik," tulis Abdul Mu'ti di akun twitternya.

Dia merasa dirinya tidak akan mampu mengemban amanah besar tersebut.

"Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut."

Lantik Enam Menteri

Presiden Joko Widodo melantik enam menteri baru Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/12/2020) pagi.

Pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta. Keenam nama menteri dikukuhkan dalam Keputusan Presiden Nomor 133/P Tahun 2020 tentang Pengisian dan Penggantian Beberapa Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.

"Mengangkat sebagai menteri negara Kabinet Indonesia Maju dalam sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024," kata Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama, Rabu (23/12/2020).

Berikut enam menteri baru Kabinet Indonesia Maju yang dilantik Jokowi:

1. Menteri Sosial Tri Rismaharini

2. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno

3. Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin

4. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Baca juga: Pagi Ini, Jokowi Dijadwalkan Lantik 6 Menteri Baru Hasil Reshuffle

5. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono

6. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi

Baca juga: Ditunjuk Jokowi, Tanggapan 6 Menteri Baru Ini Beragam Mulai dari Kaget hingga Ibaratkan Wasit Tinju

Makna Rabu Pon di Pelantikan Menteri dan Wakil Menteri Jokowi

Presiden Jokowi melantik enam menteri dan lima wakil menteri baru, Rabu (23/12/2020) ini atau tepatnya Rabu Pon dalam penanggalan Jawa.

Dengan pelantikan enam menteri baru tersebut, menambah panjang daftar Jokowi melakukan reshuffle kabinet pada Rabu Pon.

Dilansir dari kompas.com, reshuffle pada Kabinet Kerja periode 2014-2019 acap kali terjadi pada Rabu Pon, tepatnya reshuffle pertama (12/8/2015) dan reshuffle kedua (27/7/2016).

Sisanya yakni reshuffle ketiga terjadi pada Rabu Pahing (17/1/2018).

Adapun pengumuman susunan menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 berlangsung pada Rabu Legi (23/10/2019).

Kebijakan penting Presiden Joko Widodo biasanya dilakukan pada hari Rabu Pon dalam penanggalan Jawa.

Weton tersebut memang hari yang istimewa bagi Jokowi, karena dirinya memang lahir di Rabu Pon.

Baca juga: Hari Ini Presiden Jokowi Akan Lantik 6 Menteri Baru Kabinet Indonesia Maju

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, weton merupakan hari istimewa yang bisa menjadi dasar untuk menentukan hari baik atau hari keberuntungan seseorang.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengungkapkan pun mengungkap makna di balik Rabu Pon.

"23 Desember jatuhnya Rabu Pon, neptunya 14 Lakuning Rembulan atau berikutnya 30 Desember Rabu Kliwon, neptunya 15 lakuning Srengenge (Matahari). Semua sama bagusnya," kata Jazilul saat dihubungi, Jakarta, Jumat (11/12/2020).

Ia pun mengungkap bila rabu pon merupakan hari yang baik.

"Hemat saya, Rabu Pon bagus, lebih adem ayem," ujar.

Artikel ini disarikan dari Kompas.com "Jokowi Lantik 5 Wakil Menteri Baru, Ini Nama-namanya" dan di Tribunjakarta.com dengan judul Presiden Jokowi Lantik 6 Menteri Baru Kabinet Indonesia Maju Rabu Pon, Apa Maknanya ?

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved