Virus Corona di Indonesia
Kapasitas Tempat Tidur Pasien Non Covid Tak Terkena Imbas Lonjakan Pasien Covid-19 di Depok
Novarita menyebut bahwa kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 di sejumlah Rumah Sakit rujukan di Kota Depok telah hampir mencapai 90 persen.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita, mengatakan bahwa ketersediaan tempat tidur untuk pasien non Covid-19 khususnya di Ruang ICU tak terkena imbas dari lonjakan kapasitas pasien Covid-19.
Sebelumnya diwartakan, Novarita menyebut bahwa kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 di sejumlah Rumah Sakit rujukan di Kota Depok telah hampir mencapai 90 persen.
“Sudah dibedakan tempat tidur untuk Covid-19 dan non Covid. Tapi kan sekarang kasus-kasus juga banyak yang meningkat. Saya gak punya data untuk ICU non Covid-19 saya gak tahu berapa ini nya,” kata Novarita saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (5/1/2002).
“Tapi setiap Rumah Sakit membedakan jadi sudah dibagi Covid dan non Covid. Tapi saya enggak bisa bilang kalau ICU non Covid masih banyak karena ICU kan sedikit,” timpalnya lagi.
Baca juga: Jack Ma Menghilang Usai Kritik Pemerintah China, Ada Pengusaha yang Tewas saat Lakukan Aksi Serupa
Baca juga: Stefano Pioli Anggap Laga AC Milan Vs Juventus Tidak Spesial, Cristiano Ronaldo Malah Sesumbar
Pelbagai langkah untuk mengurangi lonjakan pasien Covid-19 di sejumlah Rumah Sakit pun telah dilakukan, satu di antaranya dengan membuka ruang isolasi untuk pasien kategori orang tanpa gejala (OTG).
“Kita makanya buka tempat isolasi yang bisa mengurangi, di Wisma Makara Universitas Indonesia (UI) sama Pusat Studi Jepang. Itu yang kita persiapkan. Mudah-mudahan kita lagi upayakan untuk bisa menambah ruang ICU di rumah sakit. Mudah-mudahan bisa terealisasi,” tuturnya.
Sekedar informasi, melansir dari halaman ccc-19.depok.go.id, jumlah pasien terkonfirmasi positif saat ini di Kota Depok telah menembus angka 18.514 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 14.450 orang diantaranya berhasil sembuh dari virus mematikan ini, sementara 441 lainnya meninggal dunia.