Ngaku Dinas di Mabes, Polisi Gadungan Ini Dipanggil 'Komandan' Oleh Tetangganya
Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Dwi Prasetyo, pelaku dikenal dengan sebutan 'Komandan'
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Ulah Sunardi (35) yang menjadi polisi gadungan dan melakukan penipuan akhirnya dihentikan Tim Tiger Polres Metro Jakarta Utara.
Beraksi sejak Juli 2019, Sunardi telah enam kali memperdaya korbannya hingga meraup jutaan rupiah.
Nyatanya, kelakuan Sunardi yang akting sebagai polisi berpangkat AKP telah lama diketahui tetangga rumahnya di kawasan Bekasi.
Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Dwi Prasetyo, pelaku dikenal dengan sebutan 'Komandan' di lingkungan rumahnya.
Hal itu diketahui saat Tim Tiger Polres Metro Jakarta Utara hendak meringkus pelaku di kediamannya.
"Keterangan warga sekitar rumahnya, yang bersangkutan dikenal sebagai anggota Polri yang berdinas di Mabes Polri," kata Dwi, Jumat (8/1/2021).
"Dan para warga sekitar memanggilnya dengan panggilan 'Komandan', kemudian dilakukan pemeriksaan dan interogasi diketahui bahwa pelaku bukan merupakan anggota Polri," jelas Dwi.
Dalam aksinya yang terakhir kali, Sunardi menipu korbannya dengan cara mengaku sebagai anggota polisi berpangkat AKP.
Sunardi kemudian menuturkan bisa menyelesaikan kasus kehilangan motor yang menimpa korbannya, Arja.
Ia bahkan mengenakan seragam polisi sempat bertemu dengan korban dan meyakinkan bisa menyelesaikan masalah. Seragam itu dia beli dari Pasar Senen, Jakarta Pusat,
"Modus operandi yang dilakukan oleh tersangka, yaitu tersangka menyamar sebagai seseorang polisi yang sudah berpangkat sebagai AKP untuk keuntungan dia sendiri. Seakan-akan dia punya relasi untuk mengurus keluar kendaraan dari kantor kepolisian setempat," kata Dwi.
Enam Kali Beraksi, Raup Jutaan Rupiah
Tersangka Sunardi sudah menipu sebanyak enam kali.
"Pelaku ini sendiri yang berinisial S sudah melakukan kegiatan penipuan serupa di beberapa tempat sebanyak enam kali," kata Dwi.