Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Pihak Keluarga Pramugrari Isti Yudha Prastika Terus Memantau Proses Pencarian Sriwijaya Air SJ-182
Kakak kedua Isti, Irfan Defrizon (37), masih memiliki keyakinan sang adik bisa selamat dari kecelakaan tersebut.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - Pihak keluarga pramugrari Nam Air Isti Yudha Prastika (35) masih terus memantau proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di Kepulauan Seribu.
Kakak kedua Isti, Irfan Defrizon (37), masih memiliki keyakinan sang adik bisa selamat dari kecelakaan tersebut.
"Ya kita sih berharap masih bisa diselamatkan. Ibaratnya ada kuasa Tuhan, kuasa Allah, ada keajaiban bahwa ada beberapa orang yang bisa diselamatkan. Salah satunya adik saya," kata Irfan saat ditemui TribunJakarta.com di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Minggu (10/1/2021).
Namun, jika yang terjadi sebaliknya, Irfan berharap tim penyelamat bisa menemukan jasad adiknya.
Dengan begitu, lanjut Irfan, setidaknya keluarga dapat berziarah ke makam Isti.
"Paling tidak, ditemukan lah mayatnya supaya kita bisa lihat kuburannya. Jadi kita bisa ziarah setiap tahun, jangan hilang di laut," ujar dia.
Di mata Irfan, Isti adalah sosok wanita yang baik. Tidak hanya kepada keluarga, tetapi juga teman dan tetangga sekitar.
"Dia baik banget. Baik banget lah orangnya sama keluarga, sama saudara, sama tetangga," ucap dia.
Selain itu, Irfan mengungkapkan bahwa Isti adalah orang yang rajin beribadah. Kepribadiannya juga menyenangkan karena kerap melempar canda.
"Nggak ngomong kasar, salatnya rajin, puasanya rajin. Orangnya humoris juga," ujar dia.
Terakhir kali Isti mengunjungi rumah orangtuanya di Pamulang adalah pada akhir tahun 2020.
"Dua minggu lalu ke sini (rumah orangtua). Dia bikin makanan di sini, tapi saya nggak ketemu. Saya ketemu terakhir pas Lebaran," ucap Irfan.
Sehari sebelum peristiwa nahas tersebut, tepatnya Jumat (8/1/2021) malam, Isti sempat berkomunikasi dengan ibundanya melalui video call.
Isti menghubungi sang ibu dari rumahnya di kawasan Tangerang. Saat itu Isti baru saja pulang bertugas.
"Malam kemarinnya itu baru kontek-kontekan video call sama ibu saya, sepupu, sama istri saya juga bareng-bareng," kata Irfan.
Namun, Irfan tidak menjelaskan secara detail percakapan Isti, sang ibu, dan dua anggota keluarga lainnya.
"Memang biasa mereka sesama cewek, ngobrol-ngobrol," ujar dia.
Baca juga: Christ Mamahit Ungkap Komunikasi Terakhir Kopilot Sriwijaya Air SJ 182 Diego Mamahit
Baca juga: Pihak Keluarga Isti Yudha Prastika Masih Menanti Kabar Baik Keberadaan Sang Pramugari
Baca juga: Tim Gabungan Temukan Titik Lokasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
Ia mengatakan seharusnya sang adik tidak berada di dalam pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Menurutnya, saat itu Isti hanya menggantikan rekannya yang berhalangan tugas.
"Tadinya kan memang baru pulang paginya, ternyata dia menggantikan temannya untuk rute Pontianak-Jakarta," ucap Irfan.
"Jadi dia numpang ke pesawat yang rute Jakarta-Pontianak. Sriwijaya sama Nam Air kan satu grup," tambahnya.
Keesokan harinya setelah percakapan video call, sekitar pukul 15.00, terdengar kabar bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dilaporkan hilang kontak.
Saat itu juga ibunda Isti mencoba menghubungi putri terakhirnya. Namun tidak ada jawaban.
"Orangtua saya lihat berita ada Sriwijaya jatuh, langsung telepon. Tapi nggak diangkat," tutur Irfan.
Hanya saja, lanjut Irfan, sang ibu tidak memiliki firasat buruk apa pun ketika Isti tak merespon panggilan telepon.
"Dikiranya mungkin lagi istirahat kali. Tahunya kan dia lagi lepas shift," kata dia.
Sekitar pukul 17.00, keluarga baru mendapat kabar Isti berada di dalam pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Kabar itu disampaikan langsung oleh suami Isti.
Hingga kini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian pesawat Sriwijaya Air yang hilang di Pulau Laki, kawasan Kepulauan Seribu.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.
Pesawat jenis Boeing B737-500 itu sudah berusia 26 tahun dan beroperasi sejak 1994.