Kasus Kecelakaan Maut di Pasar Minggu, Polisi Tak Temukan Bukti Pemukulan Aiptu Imam

Polres Metro Jakarta Selatan masih menyelidiki kasus dugaan pemukulan oleh Aiptu Imam Chambali kepada pegawai bank BUMN Handana Riadi.

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Aji
ISTIMEWA/Warta Kota/Rizki Amana/
Seorang perempuan pengendara motor tewas di tempat usai ditabarka sebuah mobil di Pasar Minggu, Jaksel. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Polres Metro Jakarta Selatan masih menyelidiki kasus dugaan pemukulan oleh Aiptu Imam Chambali kepada pegawai bank BUMN Handana Riadi.

Keduanya diketahui sempat terlibat cekcok sebelum perisitiwa kecelakaan maut di Pasar Minggu pada 25 Desember 2020 lalu.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Jimmy Christian Samma mengatakan, pihaknya sudah mengecek rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

"CCTV sudah kita ambil semua di TKP, termasuk rekaman netizen kita pelajari," kata Jimmy saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (11/1/2021).

Dari hasil pengecekan sementara, Jimmy menyebut penyidik tidak menemukan bukti pemukulan yang dituduhkan Handana Riadi.

"Sementara ini tidak ada (bukti pemukulan). Kita masih lakukan pendalaman lagi," ujar dia.

Sementara itu, ia mengungkapkan hasil visum Handana Riadi memang menunjukkan adanya beberapa luka di bagian wajah dan tubuh.

Namun, belum dapat dipastikan apakah luka tersebut diakibatkan penganiayaan oleh Aiptu Imam atau bukan.

"Memang ada luka memar di wajah dan badan (Handana). Tapi kita kan perlu pastikan itu akibat pemukulan atau hal lain," ucap Jimmy.

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Jumat (25/12/2020) siang sekira pukul 11.00 WIB.

Saksi mata bernama Syarif mengatakan, kecelakaan dipicu pertengkaran antara seorang polisi dan pengendara mobil lainnya.

"Dari awal di depan SMA Negeri 28 sudah cekcok mereka," kata Syarif di lokasi.

Syarif menjelaskan, cekcok mulut antara polisi dan seorang pemuda terjadi karena kendaraan mereka yang saling bersenggolan.

"Akhirnya pas di putaran SMA 28 sama-sama berhenti. Si anak muda itu arogan. Habis itu dia langsung ngebut lagi," ujar dia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved