Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Keluarga Ungkap Asy Habul Yamin dan Sang Adik Faisal Rahman Seharusnya Tak Terbang di Hari Kejadian
Perjalanan pulang Asy Habul Yamin (36), korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182, ke Pontianak sempat tertunda.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Y Gustaman
Bedanya sidik jari yang digunakan bukan telunjuk kanan, melainkan jempol. Hasilnya ditemukan 12 titik kecocokan sehingga identifikasi akurat.
"Satu (sidik jari) diambil dari e-KTP, yang satu diambil dari sidik jari korban, jempol kanan. Jadi untuk mengidentifikasi itu yang mudah diambil dari sampel jempol dan telunjuk," ucap Hudi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.
Pesawat jenis Boeing B737-500 itu sudah berusia 26 tahun dan beroperasi sejak 1994.
Sosok Asy Habul Yamin
Selain Asy Habul Yamin, dua orang yang teridentifikasi pada Selasa (12/1/2021) sore adalah kopilot Nam Air Fadly Satrianto (38) dan Khasanah (50).
Ada misi keluarga di balik kepergian Asy Habul Yamin dan Faisal Rahman ke Jakarta, seperti diungkap Budi Kurniawan, juru bicara keluarga.
Terungkapnya identitas Asy Habul Yamin bersama Fadly Satrianto dan Khasanah disampaikan Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono.
Baca juga: 12 Tahun Jadi Penyelam, Ajie Pernah Evakuasi Rp 30 Miliar dari Laut Hingga Ikat Jenazah di Badan
"Atas nama Fadly Satrianto, kedua atas nama Khasanah, ketiga atas nama Asy Habul Yamin. Terdapat tiga korban teridentifikasi," kata Rusdi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Selasa (12/1/2021) sore.
Jenazah Asy Habul Yamin masuk dalam manifes Sriwijaya Air SJ-182 tercatat dalam nomor 40.
Berbeda dari jenazah lain yang sebelumnya teridentifikasi, Tim DVI Polri mendapati bagian tubuh jenazah Asy Habul Yamin pada dua kantong jenazah, nomor 00729 dan 0029.

Kapus Inafis Mabes Polri Brigjen Hudi Suryanto menjelaskan, jenazah Asy Habul Yamin teridentifikasi berdasar hasil pencocokan sidik jari data antemortem dengan posmortem.
Bedanya sidik jari yang digunakan bukan telunjuk kanan, melainkan jempol. Hasilnya ditemukan 12 titik kecocokan sehingga identifikasi akurat.
"Satu (sidik jari) diambil dari e-KTP, yang satu diambil dari sidik jari korban, jempol kanan. Jadi untuk mengidentifikasi itu yang mudah diambil dari sampel jempol dan telunjuk," ucap Hudi.
Pewaris Bisnis Keluarga