Syekh Ali Jaber Wafat

Puluhan Personel TNI Polri Jaga Pemakaman Syekh Ali Jaber, Warga yang Berkerumun Dibubarkan

Puluhan personel TNI dan Polri mengawasi Pondok Pesantren Daarul Qur'an, Cipondoh, Tangerang, dalam rangka mengamankan

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Aparat TNI Pondok Pesantren Daarul Qur'an, Cipondoh, Tangerang, dalam rangka mengamankan proses pemakaman jenazah Syekh Ali Jaber, Kamis (14/1/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPONDOH - Puluhan personel TNI dan Polri mengawasi Pondok Pesantren Daarul Qur'an, Cipondoh, Tangerang, dalam rangka mengamankan proses pemakaman jenazah Syekh Ali Jaber.

Mereka baris berjarak di depan pintu gerbang  pondok pesantren, agar tidak ada warga yang masuk.

Dikhawatirkan, karena banyaknya warga sekitar sekaligus pecinta Syekh Ali dari luar wilayah yang datang, akan membuat kerumunan. 

Pihak pesantren sangat menghindari kerumunan dan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat pada pemakaman Syekh Ali.

"Kita koordinasi dengan pemerintah setempat dengan Gugus Tugas Covid-19, juga dengan TNI Polri, karena khawatir, walaupun sebenarnya kami tidak publikasikan, tapi nyampe juga berita itu. Karena mungkin beliau tokoh dan banyak dicintai masyarakat muslim Indonesia," ujsr Pimpinan Pesantren Daarul Qur'an, Ahmad Jameel, di lokasi.

Jameel memastikan pemakaman digelar tertutup dan hanya diperuntukkan bagi keluarga.

"Kami sudah siapkan sedemikian rupa, namun ini yidak kami buka untuk umum," ujarnya.

Baca juga: Sidang Perdana Prada Ilham Berlangsung Dengan Penjagaan Ketat

Baca juga: 488 Fasilitas Kesehatan Disiapkan Pemprov DKI Jadi Lokasi Vaksinasi di Jakarta

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, ratusan warga memadati area pesantren Daarul Qur'an.

Mereka hendak melihat sang mahaguru untuk terakhir kalinya sebelum dikebumikan.

Namun sayang, demi protokol kesehatan, keinginan itu pupus, dan hanya bisa menziarahi usai pemakaman usai.

Warga yang berkerumun pun dibubarkan langsung oleh aparat.

"Jangan berkerumun, bubar. Kita swab secara acak ya yang berkerumun," ujar aparag melalui pengeras suara.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Syekh Ali Jaber wafat diusia 44 tahun karena penyakit paru-paru, di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta Pusat, pukul 08.30 WIB, Kamis (14/1/2021).

Direktur Rumah Sakit (RS) Yarsi, Andi Erlina, mengatakan Syekh Ali Jaber dirawat selama 19 hari di sana.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved