Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Ibunda Tatapi Foto Kopilot Fadly Satrianto, Sang Ayah Berdoa: Gugur Dalam Tugas Salah Satu Amal Baik

Air mata Ninik Andayani jatuh ketika menerima jenazah putranya, kopilot Nam Air Fadly Satrianto (38), korban pesawat Sriwijya Air SJ-182.

Editor: Y Gustaman
Surya/Sugiharto
Sumarzen Marzuki dan Ninik Andayani menghadiri pemakaman putranya, kopilot Nam Air Fadly Satrianto di TPU Keputih Surabaya Jawa Timur, Jumat (15/1/2020). Fadly Satrianto merupakan korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021). 

Bila mengacu catatan kependudukan, Fadly Satrianto satu dari enam ekstra kru pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang berdomisili di Surabaya, Jawa Timur.

Tepatnya di Jalan Teluk Penanjung nomor 17 RT 04/RW 05, Kecamatan Pabean Cantian, Surabaya. Jenazah Fadli teridentifikasi dari pencocokan sidik jari.

"Perbandingan sidik jarinya dari e-KTP telunjuk kanan yang berhasil kita identifikasi dari potongan bagian tubuh yang kami dapatkan, identik 12 titik," ujarnya.

Hudi menuturkan jenazah kedua yang teridentifikasi yakni Asy Habul Yamin, dalam manifes Sriwijaya Air SJ-182 namanya berada di nomor 40.

Beda dari jenazah lain yang sebelumnya teridentifikasi, Tim DVI mendapati bagian tubuh jenazah Asy pada dua kantong jenazah, nomor 00729 dan 0029.

"Ini tempat tanggal lahirnya di Sintang, 31 Mei 1984, jenis kelamin laki-laki, agama Islam, alamat Jalan Sakti Nomor 7A, RT 05/06, Kelurahan Patukangan Selatan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta," tuturnya.

Namun sebagaimana jenazah Fadly, Hudi mengatakan jenazah Asy Habul Yamin teridentifikasi berdasar hasil pencocokan sidik jari data antemortem dengan posmortem.

Bedanya sidik jari yang digunakan bukan telunjuk kanan, melainkan jempol, pun hasilnya ditemukan 12 titik kecocokan sehingga identifikasi akurat.

"Satu (sidik jari) diambil dari e-KTP, yang satu diambil dari sidik jari korban, jempol kanan."

"Jadi untuk mengidentifikasi itu yang mudah diambil dari sampel jempol dan telunjuk," lanjut Hudi.

Hudi mengatakan jenazah ketiga yang teridentifikasi pada hari kedua proses rekonsiliasi oleh Tim DVI atas nama Khasanah.

Dalam manifes penumpang Sriwijaya Air SJ-182 , Khasanah yang juga teridentifikasi dari pencocokan sidik jari jempol kanan tercatat di nomor 28.

"Atas nama Hasanah, Lamongan 28 Desember 1970, perempuan, agama Islam, alamatnya Gang Lentoro Jalur III, RT 05/05, Kecamatan Pontianak Barat, Kalimantan Barat," sambung dia.

Tim DVI Polri menyerahkan jenazah Fadly Satrianto kepada pihak keluarga pada Jumat (15/1/2021) pagi.

Baca juga: Usai Digugat ke Pengadilan, Raffi Ahmad Bakal Dilaporkan ke Polda Metro Jaya

Tanpa seremoni, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan telah menyerahkan jenazah Fadly kepada pihak keluarga.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved