Tangisan Pecah saat Jenazah Kopilot Fadly Satrianto Tiba di Rumah Duka di Surabaya

Tangis pecah saat mobil jenazah melintas di depan rumah lantai 2 Jalan Tanjung Pinang, Kelurahan Perak Barat, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya.

Editor: Suharno
ISTIMEWA/Dokumentasi Dinas Penerangan TNI AL
Penampakan Pesawat CN-235 MPA milik TNI AL yang digunakan untuk mendeteksi lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari udara. Di dekatnya terlihat KRI Semarang 594 di laut Kepulauan Seribu pada Kamis (14/1/2021). 

Dalam manifes yang diterima Kompas.com, Fadly terdaftar pada manifes nomor 31.

Sementara Khasanah pada manifes nomor 28 dan Asy Habul Yamin manifes nomor 40.

Ketiganya terindentifikasi berkat pencocokkan data antemortem dan postmortem sidik jari.

Sumarzen menuturkan, bahwa putra bungsunya itu bukan kopilot yang bertugas menerbangkan pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Fadly bersama pilot dan sejumlah kru terbang ke Pontianak untuk menerbangkan pesawat Nam Air dari Bandara Supadio ke daerah lain.

"Jadi, di Sriwijaya Air SJ 182 dia bukan kopilot, tapi hanya penumpang extra crew," kata Sumarzen.

Sementara itu, hingga Kamis (14/1/2021), tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Republik Indonesia sejauh ini sudah berhasil mengindentifikasi 12 korban dari peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Sabtu (9/1/2021) sore.

Ke-12 korban tersebut adalah:

1. Okky Bisma (30), pramugara Sriwijaya Air

2. Fadly Satrianto (38)

3.Khasanah (50)

4. Asy Habul Yamin (36)

5. Indah Halimah Putri (26)

6. Agus Minarni (47)

7. Ricko (32)

8. Ihsan Adhlan Hakim (33)

9. Supianto (37)

10. Pipit Piyono (23)

11. Mia Tresetyani (23), pramugari Sriwijaya Air

12. Yohanes Suherdi (37). 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved