Curhat Pilu Korban Gempa di Mamuju, Tak Ada yang Bantu Urus Jenazah Ibu: Tolong Kasihan Mamaku

Viral di media sosial curhat pilu seorang wanita korban gempa di Mamuju, Sulawesi Barat.

Editor: Muji Lestari
Shutterstock
Ilustrasi gempa. Curhat pilu korban gempa di Mamuju Sulawesi Barat. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Viral di media sosial curhat pilu seorang wanita korban gempa di Mamuju, Sulawesi Barat.

Lewat akun Facebooknya, Widya Mattoreang menjerit meminta tolong untuk sang ibunda yang jadi korban gempa di Mamuju.

Widya Mattoreang mengaku panik tatkala tahu sang ibunda meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan dalam gempa di Mamuju tersebut.

Pilunya lagi, ia mengaku jenazah ibunya sampa sekarang terlantar belum dimandikan dan dikuburkan.

Tak ada yang membantunya mengurus jenazah sang ibu, lantaran para tetangga sudah pergi ke tempat pengungsian.

Baca juga: Gempa di Majene Makan Korban Jiwa, Ini yang Harus Dilakukan saat Terjadi Gempa Bumi

Dilansir TribunTimur.com, WIdya Mattoreang mengunggah curhatannya ke media sosial Facebook dengan harapan ada orang yang bisa menolongnya mengurus jenazah ibunda.

"Ada kasihan mama ku sampai sekarang belum dimandikan dan dikuburkan.

Tolong kasian, tidak ada tetangga," kata Widya di akun media sosial facebooknya.

Jenazah ibunda Widya korban gempa di Mamuju yang belum dimakamkan
Jenazah ibunda Widya korban gempa di Mamuju yang belum dimakamkan (Facebook Widya Mattoreang)

Dikatakan, sampai sekarang tidak ada siapa-siapa yang bisa ia tempati untuk meminta tolong karena semua warga mengungsi karena takut gempa susulan.

"Tidak ada siapa-siapa yang bisa ditempati minta tolong bantu pemakaman mamaku.

Baca juga: Pemerintah Diminta Gratiskan Biaya Pengobatan Korban Gempa Majene, DPR: Jangan Sampai Kesulitan

Belum juga kasihan di data, korban tertimbun reruntuhan bangunan rumah juga kasihan," kata Widya.

Dia mengatkan alamatnya berada di Jl Andi Depu Mamuju.

Dekat bengkel Arham dan Wisma Aneka Jaya.

Unggahan pilu Widya viral di media sosial
Unggahan pilu Widya viral di media sosial (Facebook Widya Mattoreang)

Bahkan dalam kolom komentar facebook dia berkali-kali menulis tolong.

"Lihat kasihan mama ku. Masih belum di mandikan dan dikuburkan.

Para relawan tolong kasihan kusadari bukan cuma mamaku banyak yang lain.

Mamaku khusnul khotiman.

Surga tempatmu mamaku," tulis Widya dengan emoji menangis.

Baca juga: Dampak Banjir Kalsel: Puluhan Warga Mengungsi di Kandang Ayam, Trans Kalimantan Terputus

Baca juga: Melihat Langsung Jenazah Syekh Ali Jaber Tersenyum, Irfan Hakim Berkaca-kaca: Ya Allah

Korban Gempa Lainnya

Tewas saat Ambil HP

Ayah Gita Sutriani, Sutrino menceritakan kronologi sang anak tewas karena gempa di Mamuju

Gita Sutriani diketahui merupakan warga Kabupaten Pinrang, yang kini menetap di Mamuju setelah menikah dengan Sertu Suardi sekitar satu tahun lalu.

Gita Sutriani sempat menghubungi bapaknya saat terjadi gempa pertama yang berpusat di Majene, Kamis, (14/01/2021) siang.  

Ia mengabarkan kepada kedua orang tuanya kalau terjadi gempa bumi di daerahnya.  

TONTON VIDEONYA:

Saat itu Gita berada di Rusun Makorem 142/Ttg, Jl. Abdul Malik Pattana Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju. 

Baca juga: Evakuasi SAR Pesawat dan Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diperpanjang Hingga 18 Januari 2021

"Kemarin sewaktu gempa pertama, dia telepon saya. Dia bilang,  bapak gempa di Mamuju.  Jadi saya bilang hati-hati nak, jangan tinggal di dalam rumah. Lebih baik di luar dulu," ujar Sutrisno saat ditemui di rumah duka, Jumat, (15/01/2021) dilansir dari TribunTimur (grup TribunJakarta).

Gita meyakinkan bapaknya, kalau ia baik-baik saja.  

FOLLOW JUGA:

"Dia bilang, tidak apa-apa ji bapak. Tapi, saya punya rusun retak-retak mi," kata Sutrisno menirukan ucapan Gita.  

Sutrisno pun menyarankan anaknya untuk keluar dari Rusun. 

Tak hanya itu, Gita juga sempat membagikan kondisinya setelah gempa terjadi melalui story Whatsapp dan Facebooknya.

Baca juga: Pembunuhan Sadis Mahasiswa Telkom & Minta Tebusan Rp400 Juta, Pelaku Baru Kenal Seminggu via Medsos

Dalam story WA dan FB-nya, gita berfoto dengan menampilkan senyumnya, ia memakai baju berwarna merah.

Rambutnya terikat dan memakai aksesori bandana.

Foto itu di upload, Kamis, (14/01/2021) pukul 20.37 WIB.

Adapun tulisan dalam storynya tersebut tertulis "Malam ini cerita.y kita di lorong dlu.. Takut.y gempa Susulan."

Dari story tersebut,  Gita berada di lorong Rusun sedang menunggu karena khawatir gempa susulan.  

Baca juga: Raffi Ahmad Dipolisikan Kasus Prokes, Rocky Gerung: Kami Ingin Menguji Dalil Keadilan Negara

Gita kemudian menelpon mamanya untuk menginformasikan kondisi terkininya, kamis, (14/01/2021) sekitar pukul 24.00 WIB.  Dia bilang, Mama, mau ma masuk di dalam Rusun.  Masuk semua ini orang, mau ma saya juga masuk tidur," ucap Sutrisno.  

Pada saat gempa susulan terjadi, Gita dan suaminya menyelamatkan diri dengan lari keluar dari Rusun pada Jumat, (15/01/2021) dini hari.  

"Sewaktu sudah di luar rusun. Dia lupa HP-nya. Jadi lari dia kembali masuk.  Pasnya di dalam, tiba-tiba dari atas jatuh itu material bangunannya Rusun. Jatuh tepat di kepalanya," kata Sutrisno, Jumat, (15/01/2021) siang. 

Dari informasi yang dikumpulkan Tribunpinrang.com, Gita dulunya perawat di Rumah Sakit TK IV dr Sumantri, Parepare, Sulawesi Selatan.  

Baca juga: Kenangan Indah Ustaz Abdul Somad pada Syekh Ali Jaber, Ucapkan Doa untuk Pendakwah Asal Madinah

Setelah menikah dengan Sertu Suardi, ia berhenti dan mengikuti suaminya yang bertugas di Mamuju.  

Diketahui, pernikahan Gita dan Sertu Suardi yang seorang TNI sudah berjalan satu tahun.  

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Curhat Menyayat Hati Korban Gempa di Mamuju, Ibunya Belum Dimandikan dan Dikuburkan

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved