Harga Daging Sapi Meroket, Pemerintah Kota Tangerang Minta Bulog Selesaikan Persoalan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang pun meminta kepada Pemerintah Pusat khususnya Bulog untuk bisa segera menyelesaikan persoalan
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
Pemandangan tak lazim terlihat di Pasar Anyar Kota Tangerang pada Rabu (20/1/2021).
Dari pandangan mata TribunJakarta.com di Pasar Anyar Tangerang, tepatnya di lokasi tempat biasa jual beli daging sapi potong tidak ada aktivitas jual beli sama sekali.
Dari puluhan bahkan rayusan lapak dilokasi itu, tidak ditemukan satu batang hidung pun penjual daging sapi potong.
Hanya ada beberapa penjaga dan warga sekitar yang menyalakan alat karaoke mengusir keheningan untuk sementara.
Baca juga: Jatah Vaksin Kabupaten Bekasi Tiba 25 Januari 2021 Mendatang
Baca juga: Simak Tips Belanja Online Ala Kaum Adam
Baca juga: Joe Biden Dapat Sepucuk Surat dari Donald Trump yang Ditulis Sebelum Tinggalkan Gedung Putih
Herman seorang pedagang cabai sekitar mengatakan pemandangan tak biasa ini baru terjadi hari ini.
Pada Selasa (19/1/2021), menurut dia, memang sudah banyak pedagang sapi potong yang mogok berjualan.
"Tapi baru hari ini bablas enggak ada sama sekali penjual (daging sapi potong). Katanya mah pada mogok jualan tapi enggak tahu sampai kapan saya," cerita Herman.
Kata dia, banyak warga yang kecele saat tiba di Pasa Anyar Tangerang pada pagi ini.
Pasalnya, mereka kaget lapak langganannya tiba-tiba saja kosong dan tidak ditemukan satupun pedagang daging sapi di sana.
"Pagi banyak yang nanyain daging sapi, tapi ya memang enggak ada yang jualan. Kan terpusat di sini," tutur Herman.
Ternyata, pelaku usaha Rumah Potong Hewan (RPH) di wilayah Tangerang, sementara waktu ini menghentikan usahanya.
Hal itu, sebagai bentuk aksi protes pelaku usaha penyedia daging sapi lantaran tingginya harga sapi hidup hingga detik ini.