Antisipasi Virus Corona di Depok

Kang Emil Sebut Tingkat Kepatuhan Warga Depok Rendah, Gugus Tugas Bereaksi: Kami Cek Dulu Datanya

Ridwan Kamil menyebut bahwa tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan dalam hal menjaga jarak di Kota Depok masih cukup rendah.

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dadang Wihana. saat dijumpai wartawan di Balai Kota Depok, Selasa (8/12/2020). Ridwan Kamil menyebut bahwa tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan dalam hal menjaga jarak di Kota Depok masih cukup rendah. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Beberapa hari lalu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyebut bahwa tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan dalam hal menjaga jarak di Kota Depok masih cukup rendah.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, mengatakan pihaknya tengah mencari informasi sumber data yang berkaitan dengan pernyataan pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut.

“Izin kami luruskan dulu. Kami mencoba untuk mencari informasi sumber-sumber data terkait dengan rilis yang disampaikan oleh bapak Gubernur."

"Tentunya apapun yang disampaikan adalah bahan evaluasi kita bersama terkait dengan penerapan protokol kesehatan dan lain-lain,” jelas Dadang pada wartawan, Kamis (21/1/2021).

Dadang mengungkapkan, pihaknya baru mengetahui data tersebut dari Satgas Pemerintah Pusat.

“Yang mana laporan dari instansi tertentu dan relawan-relawan yang ditunjuk di dalam hal ini,” jelasnya.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat memberikan hibah perahu di Situ Rawa Besar, Pancoran Mas, Rabu (2/12/2020).
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat memberikan hibah perahu di Situ Rawa Besar, Pancoran Mas, Rabu (2/12/2020). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Lebih lanjut, Dadang mengatakan bahwa pihaknya secara gencar telah melakukan operasi penertiban protokol kesehatan Covid-19.

 “Kami lagi mengecek bagaimana formulasi data yang dihimpun oleh Satgas pusat terkait dengan ini agar sebagai bahan evaluasi bersama, jangan sampai lebih banyak daerah yang melakukan operasi, lebih banyak yang melakukan pelanggaran, maka nilainya itu buruk,” bebernya.

Baca juga: Kisah Haru Para Penggali Makam Covid-19 di TPU Srengseng Sawah: Kami Ikhlas, Ini Ibadah

 “Ini akan berbahaya akan terjadi demotivasi di daerah dan untuk Satgas melakukan langkah penertiban. Misalnya daerah yang sama sekali tidak melakukan penertiban nilainya menjadi baik. indikator-indikator inilah yang harus dipublikasikan kepada kami."

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved