Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Ikut Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air, Heri: Wajah Kakak Saya Terbayang di Permukaan Air

Ketika menaburkan kelopak demi kelopak bunga dari atas KRI Semarang-594, Heri yang mengenakan baju koko dan peci putih tak kuasa menahan tangisnya.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Heri Purnomo (kanan) dan Azwar Mubarok saat berada di atas KRI Semarang-594 dalam acara prosesi tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, perairan Kepulauan Seribu, Jumat (22/1/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Prosesi tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu telah selesai pada Jumat (22/1/2021).

37 keluarga korban yang mengikuti prosesi sakral ini pun telah meluapkan emosi mereka ketika kelopak bunga satu per satu ditebar ke permukaan air.

Dari puluhan keluarga korban, satu yang juga tak kuat menahan tangisnya ialah Heri Purnomo.

Heri merupakan adik sepupu dari korban, seorang wanita bernama Agus Minarni.

Dalam prosesi tabur bunga ini, Heri datang bersama kerabatnya, Azwar Mubarok.

Azwar sendiri merupakan adik kelima dari korban Sriwijaya Air SJ-182 lainnya, Muhammad Nur Kholifatul Amin.

Prosesi tabur bunga oleh keluarga korban dan tim SAR dari atas KRI Semarang-594 di perairan Kepulauan Seribu, Jumat (22/1/2021)..
Prosesi tabur bunga oleh keluarga korban dan tim SAR dari atas KRI Semarang-594 di perairan Kepulauan Seribu, Jumat (22/1/2021).. ((Dok. Basarnas))

Adapun mendiang Agus Minarni dan suaminya, Muhammad Nur Kholifatul Amin, merupakan dua dari 62 penumpang Sriwijaya Air SJ-182 yang meninggal dalam peristiwa ini.

Ketika menaburkan kelopak demi kelopak bunga dari atas KRI Semarang-594, Heri yang mengenakan baju koko dan peci putih tak kuasa menahan tangisnya.

Baca juga: VIRAL Video Mesum Pria-Perempuan di Halte Bus Dekat SMKN 34 Jakarta, Polisi Belum Terima Laporan

Baca juga: Kalung Salib Grislend Petunjuk Awal Sebelum Teridentifikasi, Ibunda Sempat Berucap: Berenanglah Nak

Pandangannya pun tak lepas dari permukaan air laut perairan Kepulauan Seribu.

Dengan mata berlinang, Heri menatap dengan seksama permukaan air yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat.

Menatap permukaan perairan Kepulauan Seribu ibarat menabur garam kepada luka.

Bayang-bayang wajah mendiang Agus dan Kholifatul begitu tergambar di permukaan air, dan membuat hati Heri semakin bergetar.

"Terus terang saat menabur bunga wajah kakak saya itu terbayang sekali. Air mata terus mengalir terutama pada saat kami melihat permukaan air. Seakan-akan wajah mereka berdua terbayang di permukaan air itu," kata Heri di atas KRI Semarang-594.

Baca juga: Usai Kecelakaan Pesawat SJ-182, Dirut Sriwijaya Air: Kami Akan Evaluasi Internal

Permukaan air Kepulauan Seribu yang menjadi lokasi jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 juga seperti pemberi kabar bahwa Heri sudah tak bisa bertemu dengan dua orang terdekatnya itu selama-lamanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved