Antisipasi Virus Corona di Tangsel
Pemkot Tangsel Setuju Usulan Anies, Penanganan Covid-19 Jabodetabek Dipimpin Pemerintah Pusat
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) angkat bicara terkait penanganan Covid-19 di wilayah Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) angkat bicara terkait penanganan Covid-19 di wilayah Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek).
Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, mengatakan, pihaknya setuju dengan wacana Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang meminta pemerintah pusat mengambil alih koordinasi penanganan Covid-19 Jabodetabek.
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, permintaan Anies itu lantaran fasilitas kesehatan (faskes) di Jakarta penuh, dan 24%nya diisi warga Bodetabek.
Dengan dikoordinasikan pemerintah pusat, diharapkan, ketersediaan faskes di wilayah satelit Jakarta bisa ditingkatkan.
Benyamin menganggap penanganan Covid-19 sudah seharusnya tidak memandang administrasi pemerintahan.
"Prinsip saya setuju dengan gagasan bahwa penanganan Covid-19 ini untuk Jabodetabek diambil sama pusat. Yang pertama adalah bahwa ini sudah membuktikan Covid-19 membuktikan penyebaran penyakit itu sudah lintas batas, tidak lagi memperhatikan administrasi pemerintahan," ujar Benyamin di Kantor Pemkot Tangsel, Jalan Maruga, Ciputat, Jumat (21/1/2021).
Baca juga: Ikut Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air, Heri: Wajah Kakak Saya Terbayang di Permukaan Air
Bagi Benyamin, ketersediaan faskes adalah hak masyarakat di manapun berada yang harus dijamin pemerintah.
Terlebih, warga Jabodetabek mobilitasnya sangat dinamis, sehingga kebutuhan akan faskes kerap kali lintas wilayah.
"Yang kedua ini soal hak asasi. Orang ingin dirawat di mana ingin sembuh, dijamin pemerintah, ini tentunya perlu campur tangan pemerintah pusat dengan anggaran yang tidak kecil," ujarnya.
Perkara biaya pun, Benyamin mengakui, pihaknya membutuhkan kucuran dana.
Wabah Covid-19 belum juga surut dan bahkan warga yang terpapar cenderung meningkat.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Kota Bekasi, Jumat 22 Januari:Kasus Aktif 1.778 Pasien, Sudah Tembus Angka 20.304
Penambahan kapasitas dan tenaga kesehatan untuk menangani pasien Covid-19 tidaklah kecil.
"Dengan apa namanya, kamar yang penuh ICU yang penuh, jelas-jelas membutuhkan penanganan yang integrasi antara, khususnya Jabodetabek lah sebagai episentrum penyebarannya," jelasnya.