Marak Napi Bisnis Narkoba, Kepala Kanwilkumham DKI Diminta Dicopot

Pengungkapan kasus tersebut menunujukkan lemahnya pengawasan di Rutan dan Lapas Jakarta.

Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Bima Putra
Massa Gerakan Perjuangan Pemuda Islam Indonesia yang berunjuk rasa depan Kanwilkumham DKI Jakarta, Senin (25/1/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwilkumham) DKI Jakarta dalam penanganan peredaran narkoba di Rutan dan Lapas disorot.

Setelah jajaran Polda Metro Jaya mengungkap peredaran narkoba yang didalangi napi Lapas Cipinang, Lapas Salemba, dan Rutan Cipinang.

Massa yang tergabung dalam Gerakan Perjuangan Pemuda Islam Indonesia berunjuk rasa depan Kanwilkumham DKI Jakarta pada Senin (25/1/2021).

Koordinator Aksi Ahmad Akbar mengatakan hasil pengungkapan kasus tersebut menunujukkan lemahnya pengawasan di Rutan dan Lapas Jakarta.

"Napi bisa berbisnis narkoba dari narkoba ini kan pasti karena adanya bantuan dari petugas, kalau tidak bagaimana bisa masuk handphone ke sana?" kata Ahmad di Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (25/1/2021).

Dia mencontohkan kasus sabu cair dalam bola mainan yang didalangi napi Lapas Cipinang hasil ungkap Ditresnarkoba Polda Metro Jaya pada Februari 2020 lalu.

Lalu kasus kamar VVIP di satu RS yang dijadikan pabrik ekstasi oleh napi Rutan Salemba pada Agustus 2020 lalu hasil ungkap kasus Polres Jakarta Pusat.

Teranyar kasus 10 kilogram sabu dalam tangki mobil yang didalangi napi Lapas Cipinang hasil ungkap kasus Polres Jakarta Pusat pada awal 2021 ini.

"Lalu kasus-kasus lain, ini menunjukkan keloyoan penegakan hukum di Rutan dan Lapas. Artinya Kanwilkumham DKI Jakarta tidak bisa mengelola Rutan dan Lapas di wilayahnya," ujarnya.

Dalam tuntutannya Ahmad juga menyoroti kasus apotek narkoba di Rutan Cipinang yang terungkap lewat hasil investigasi satu TV Swasta pada akhir 2020 lalu.

Pasalnya dari seluruh temuan tersebut Kanwilkumham DKI Jakarta seakan tidak berbenah dan melakukan penyelidikan internal di jajaran mereka.

Pernyataan mereka ditampilkan lewat poster bertuliskan 'Tata kelola Rutan dan Lapas yang berada di wilayah Jakarta amburadul' yang dibawa dalam aksi demo.

Baca juga: Link Nonton Drama Korea True Beauty Episode 13, Simak Sinopsis Drakornya: Wajah Asli Ju Kyung

Baca juga: Tak Dipengaruhi Minuman Keras dan Narkoba, Pelaku Mesum di Halte SMKN 34 Sadar saat Jalankan Aksinya

Baca juga: Punya Peran dan Tanggung Jawab Baru, Tantri Kotak Lebih Senang Belanja di Pasar Tradisional

"Apa bapak Menkumham Yasonna Laoly tidak mengetahuinya atau memang terlibat dalam bisnis itu. Harusnya Kepala Kanwilkumham DKI Jakarta sekarang, Liberty Sitinjak dipecat karena gagal mencegah peredaran narkoba," tuturnya.

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, sejak aksi digelar pukul 13.20 WIB hingga 14.00 WIB tak ada jajaran Kanwilkumham DKI Jakarta yang menemui massa.

Massa yang berharap ditemui Sitinjak secara langsung agar bisa menyampaikan tuntutannya memilih membubarkan diri tanpa adanya intruksi dari aparat.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved