Moncernya Kepala BNN Komjen Petrus Golose: Bekuk Dr Azhari, Selevel Idham Azis & Tito Karnavian

Petrus Golose resmi dilantik oleh Presiden joko Widodo sebagai Kepala BNN sejak 23 Desember 2020.

Editor: Elga H Putra
bnn.go.id
Kepala BNN Komjen Petrus Golose saat upacara kenaikan pangkat. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Komjen Petrus Golose kini menjabat Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Sederet prestasi mentereng mulai dari kasus narkotika sampai terorisme pernah diungkapnya selama berkarir di kepolisian.

Petrus Golose resmi dilantik oleh Presiden joko Widodo sebagai Kepala BNN sejak 23 Desember 2020.

Perwira tinggi polri pemilik nama lengkap Petrus Reinhard Golose ini menggantikan posisi dari Komjen Heru Winarko.

Sebelum menjabat Kepala BNN, sejumlah prestasi besar telah diraih Petrus Golose.

Namanya sudah malang melintas dalam mengungkap kasus besar di tanah air, terutama pengungakapan kasus terorisme.

Petrus Golose pernah lama tergabung di Detansemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dan menangkap sejumlah gembong teroris di tanah air.

Baca juga: 2 Prajurit TNI Gugur di Papua, Ini Daftar Anggota TNI-Polri yang Tewas Melawan KKB Sejak 2020

Berikut ini rangkuman karir dan prestasi yang pernah diraih Petrus Golose sebelum dipercaya menjabat Kepala BNN.

Dikutip dari Tribun Bali, Golose adalah pria kelahiran Manado 27 November 1965.

Irjen. Pol. Dr. Drs. Petrus Reinhard Golose, M.M. menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian (AKPOL) tahun 1988.

Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian tahun 1998.

Baca juga: Komjen Petrus Golose Dilantik Jadi Kepala BNN, Togar Situmorang: Berantas Hingga ke Produsen

Baca juga: Makna Rabu Pon Dibalik Rencana Jokowi Lantik Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo

Baca juga: Anaknya Gugur Di Medan Tugas, Ibunda Sesali tak Sempat Angkat Telepon Terakhir

Kemudian ia menamatkan Program Magister Manajemen tahun 2002.

Irjen Pol Petrus Golose lulusan Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse.

Petrus Golose termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005.

Prestasinya itu selevel dengan Tito Karnavian dan Idham Azis yang sama-sama mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa.

Petrus memang mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, mantan Kapolri, Tito Karnavian lalu Kapolri Idham Azis, serta Rycko Amelza Dahniel, dkk.

Ia juga meluncurkan sebuah buku ini juga turut serta sebagai Peace Keeping Force (UN CIVPOL) di Kamboja-UNTAC (1993) dan Bosnia (2000-2001).

Baca juga: Ingin Gabung TNI AL? Dibuka Rekrutmen Calon Tamtama PK, Simak Syaratnya

Petrus Golose aktif berpartisipasi sebagai peserta dan pembicara di dalam seminar, kursus, dan workshop yang berkaitan dengan money laundering, cybercrime, pemberantasan narkoba dan teroris di dalam dan luar negeri.

Selain itu, ia juga terlibat dalam penyidikan internasional di Singapura, Malaysia, AS, Jepang, Timor Timur, New Zealand, Amerika Selatan, Kamboja, Thailand dan Philipina.

Petrus aktif terlibat dalam Panitia Kerja dan Panitia Khusus sebagai wakil dari Pemerintah RI dalam merumuskan RUU Informasi dan Transaksi Elektronik yang telah diundangkan menjadi UU No. 11 Tahun 2008 pada tanggal 21 April 2008.

Sejak tahun 2006, Petrus pernah menjabat sebagai Kepala Unit V IT & Cybercrime Bareskrim Polri.

Selama kariernya, ia telah menangani dua kasus hacking di Indonesia yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap yaitu hacking website KPU dan hacking website Partai Golkar.

Ia juga telah menulis buku berjudul "Seputar Kejahatan Hacking: Teori dan Studi Kasus" pada tahun 2008.

Petrus Reinhard Golose juga peraih gelar Doktor Kajian Ilmu Kepolisian, setelah berhasil mempertahankan Disertasinya yang berjudul "Manajemen Penyidikan Tindak Pidana Hacking.

Studi Kasus: Penyidikan Tindak Pidana Hacking website Partai Golkar Oleh Unit V IT & Cybercrime Bareskrim Polri" pada Sabtu, 7 Juni 2008.

Sejak tahun 2015, ia mengemban amanat sebagai Deputi Bidang Kerja Sama Internasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme setelah sebelumnya sejak Oktober 2010 mengemban amanat sebagai Direktur Penindakan BNPT.

Pegang Rekor Kapolda Terlama

Setelah lama berkiprah di kesatuan antiteror, Petrus Golose dipromosikan menjadi Kapolda Bali.

Dia menjabat sebagai Kapolda sejak 12 Desember 2016.

Siapa sangka, selama menjabat Kapolda Bali,Petrus Golose bisa memecahkan rekor sebagai kapolda terlama.

Petrus Golose saat masih menjabat Kapolda Bali Oktober 2020.
Petrus Golose saat masih menjabat Kapolda Bali Oktober 2020. (Kompas.com/Imam Rosidin)

Petrus Golose menjabat Kapolda Bali selama empat tahun, Tepatnya sejak 12 Desember 2016 hingga 20 November 2011.

Bersama tiga Irjen lain, Petrus Golose menjadi empat Kapolda dengan jabatan terlama di tanah air.

"Mereka menjabat selama tiga tahun lebih, sementara para Kapolda lain hanya antara satu hingga dua tahun," ujar ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane.

Dari data IPW, kata Neta S Pane, mereka yang memegang rekor terlama menjabat sebagai Kapolda saat ini adalah Kapolda Aceh Irjen RS Djambak yang menjabat sejak 16 September 2016.

Lalu, Kapolda DIY Irjen Achmad Dofiri yang menjabat sejak 15 November 2016, dan Kapolda Bali Irjen Petrus Golose yang menjabat sejak 12 Desember 2016.

Terakhir, Kapolda Sumbar Irjen Fakhrizal yang menjabat sejak 22 Desember 2016.

Baca juga: Ini 8 Tips Agar Lolos Tahap Interview User, Cocok Buat Kamu yang Fresh Graduate

"Tidak ada penjelasan resmi dari Polri, kenapa keempat jenderal itu bisa begitu lama menjabat sebagai Kapolda di satu tempat."

"Padahal dari pantauan IPW, prestasi mereka di tempatnya bertugas biasa-biasa saja," ucap Neta S Pane.

Lawan Narkoba dan Premanisme

Masih dari Tribun Bali, sebelum menjabat dan dilantik sebagai Kapolda Bali pada 12 Desember 2016, IPetrus Golose melakukan observasi terlebih dahulu.

Observasi yang dilakukan menjelang pelantikan sebagai Kapolda Bali, boleh dikatakan langkah ini sebagai sebuah inovasi dan terobosan (breakthrough).

Hasil observasi itulah yang kemudian menjadi commander wish Irjen Pol, Dr. Petrus Reinhard Golose dalam menjalankan tugasnya sebagai Kapolda Bali.

Langkah inovatif dengan melakukan observasi sosial itu merupakan langkah awal yang kemudian ditindaklanjuti dengan berbagai kebijakaan.

Kebijakan yang paling populer adalah slogannya yang dipasang di tempat-tempat strategis dengan kata-kata menarik : narkoba, Preman No Way!!

Kepala BNN Komjen Petrus Golose saat upacara kenaikan pangkat
Kepala BNN Komjen Petrus Golose saat upacara kenaikan pangkat.

Sebagai langkah konkret dari pesan tersebut, muncullah gebrakannya yaitu menangkap tokoh-tokoh yang dipandang preman tanpa pandang bulu, menutup tempat hiburan malam yang dipandang membahayakan dari peredaran narkoba serta membongkar sarang preman.

Bukan hanya membuat kebijakan namun eksekusi dari kebijakan tersebut adalah sebuah gebrakan langsung dirasakan oleh masyarakat.

Ia kemudian mematangkan konsepnya dalam melakukan berbagai kebijakan. Ada delapan Style of leadership yang kemudian dipraktikkan di Kepolisian Daerah Baii.

Di antaranya pertama berani tempur (selon), kedua fun, enjoy, berani beda dan kreatif, ketiga care, keempat down to the earth, kelima nothing impossible, risk taker, keenam terima kasih, jual-beli, ketujuh update, eksis, jump out of the box, work smarter not harder dan kedelapan responsible.

Delapan prinsip ini kemudian yang melatari sikap dan tindakan Kapolda Baii daiam membuat pilihan kebijakannya.

Tidak mudah untuk mengemban tanggung jawab seperti itu akan tetapi berakar dari keinginan kuat untuk mencapai visi melindungi masyarakat indonesia khususnya Bali, maka hal tersebut harus dilakukan.

Pernah Diancam Dibunuh Teroris

Petrus Golose.yang lama melintang melawan aksi terorisme juga pernah m=enjadi target pembunuhan oleh kelompok teroris.

Hal tersebut diceritakan oleh Tito Karnavian pada 2016 lalu saat dia hendak menjalani fit and proper test calon Kapolri.

Tito menceritakan pada tahun 2010 terdapat ancaman pembunuhan dari jaringan teroris. Empat orang yang diancam adalah Tito Karnavian, Ansyad Mbai, Gories Mere dan Petrus Golose.

"Saat itu saya masih santai tinggal di rumah tapi mulai serius saat bom buku meledak di Utan Kayu, saat itu saya Kadensus," imbuh Tito kala itu, 22 Juni 2016.

Saat kejadian, bom buku ditujukan kepada Ulil Absar Abdhala, Gories Mere, Ahmad Dhani dan Yapto Soerjosoemarno.

Bom buku berawal di Utan Kayu yang ditujukkan kepada Ulil.

Saat itu, buku tersebut dicurigai satpam yang melaporkan kepada polisi.

"Kasatserse memasukkan buku ke ember dan meledak, tangannya putus," ujarnya.

Kepala BNN Gories Mere ternyata dikirimi buku tentang narkotika di kantornya.

Buku tersebut ditaruh di meja sekretaris pribadi.

"Itu masih di meja Sespri, breaking news keluar modus yang sama. Kita taruh metal detector, lalu datangkan penjinak bom, positif (bom)," katanya

Ia melihat ancaman teror tersebut tidak main-main. Apalagi salah satu istri tersangka merupakan staf Gories Mere.

Tito lalu menceritakan pengamanan rumah dinas yang ditempatinya. Rumah dinas itu dinilai rawan karena berada di persimpangan atau 'letter T'.

"Ini belakang jalan, dilempar granat gampang. Semenjak itu cari safe house, pindah-pindah tempat. Prinsip kita, tidak boleh diketahui jaringan teror," katanya.

"Kalau bertahan seperti Polda Metro, harus kuat. Saya bisa mengelak kesana kemari, tapi istri saya dan anak saya, maka anak saya di Singapura," katanya.

Tito menuturkan saat menjabat sebagai Kapolda Papua hanya bertemu anaknya selama dua kali. Ia mengakui anaknya merasa seperti ditelantarkan.

"Tapi mereka sudah survive. Kalau saya BNPT keluar negeri, saya bisa transit Singapura. Saya telepon anak perempuan belum diangkat. Katanya enggak ada bedanya. Papa jadi tahanan kota," tuturnya.

Artikel ini disarikan dari Tribunnews.com dengan judul Resmi Jenderal Bintang Tiga, Ini Profil Komjen Petrus Golose Eks Anggota Tim Tito dan Idham Azis, Tribunjateng.com dengan judul Sepak Terjang Petrus Golose yang Hari Ini akan Dilantik Jadi Kepala BNN: Moncer di Densus 88, Wartakotalive dengan judul Anak Tito: Papa Jadi Tahanan Kota

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved