Kader Gerindra Minta Gubernur Anies Mundur, Politisi PAN: Enggak Jelas, Jangan Caper Deh!
Politisi PAN Lukmanul Hakim mengaku heran dengan sikap Ketua DPC Gerindra Jakarta Timur Ali Lubis yang meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mun
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad buka suara soal anak buahnya yang meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mundur dari jabatannya.
Ia menyebut, kasus yang menyeret nama Ketua DPC Jakarta Timur Gerindra Ali Lubis ini sedang ditangani oleh partainya.
Hal ini disampaikannya usai bertemu Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota.
"Masalah Ketua DPC sendiri sudah diberikan arahan. Sudah kami ingatkan," ucapnya, Senin (25/1/2021).
Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman mengatakan, pihaknya telah memberi teguran kepada Ali Lubis.
"Sudah kami sanksi, kami tegur dan ingatkan," ujarnya di Balai Kota.
Gerindra Klaim Pendapat Pribadi
Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut, pernyataan Ketua DPC Jakarta Timur Gerindra Ali Lubis yang meminta Gubernur Anies Baswedan mundur jabatannya merupakan pendapat pribadi.
Hal ini dikatakannya usai bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota.
"Apa yang disampaikan Ketua DPC Jakarta Timur adalah pendapat pribadi," ucapnya, Senin (25/1/2021).
Ia menegaskan, pernyataan yang dilontarkan oleh Ali Lubis ini tak ada kaitannya dengan Gerindra.
"Sebagai Ketua DPC tidak boleh menyatakan pendapat pribadi tanpa koordinasi dengan partai, karena menyangkut hal yang prinsipil," ujarnya.
Teguran pun disebutnya telah diberikan Gerindra kepada salah satu kadernya itu.
"Ketua DPC sendiri itu sudah diberikan arahan langsung oleh Wakil Ketua Umum pak Habiburokhman, dan sudah diberikan semacam, diingatkan," tuturnya.
Wagub DKI Ikut Bereaksi
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria buka suara soal pernyataan Ketua DPC Jakarta Timur Gerindra Ali Lubis yang meminta Gubernur Anies mundur dari jabatannya.
Ia menyebut, pernyataan Ali Lubis itu merupakan pendapat pribadi dan tidak ada kaitanya dengan Partai Gerindra.
Ketua DPD DKI Jakarta Gerindra ini pun meminta seluruh kader untuk mengikuti kebijakan yang diambil partai.
"Hendaknya semua kader mengikuti arah kebijakan partai, pendapat pribadi tidak boleh melebihi kebijakan partai," ucapnya, Senin (25/1/2020).
Terlebih, Gerindra bersama PKS merupakan partai yang mengusung Anies-Sandi saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI pada 2017 silam.
Ia pun menegaskan, Gerindra tetap mendukung mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memimpin Jakarta.
"Kebijakan partai selama ini tetap, memberikan dukungan yang penuh pada kepemimpinan pak Anies-Sandi dan sekarang Anies-Ariza," ujarnya di Balai Kota.
Pernyataan sikap ini disampaikan Ariza usai pertemuannya dengan petinggi partai, yaitu Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman sore tadi.
Adapun pertemuan itu berlangsung di ruang kerja Ariza di Gedung Balai Kota Jakarta.
"Jadi, kami di partai selalu bersinergi positif, antara saya dan kader lain, pimpinan, terus koordinasi," kata dia.
"Saya sebagai Wagub dapat supporting penuh dari partai, dari DPP," tambahnya menjelaskan
Bagi kader Gerindra yang ingin menyampaikan kritik, Ariza berharap, hal itu disampaikan secara langsung kepada partai, bukan melalui media sosial.
"Kritik dan masukan tetap perlu sejauh disampaikan dengan cara yang lebih baik. Kritik internal bisa disampaikan secara tertulis, kemudian melalui rapat-rapat internal. Tidak perlu disampaikan ke publik atau media," tuturnya.
PDIP Buka Pintu
Nama Ketua DPC Jakarta Timur Gerindra Ali Lubis menjadi buah bibir setelah meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mundur dari jabatannya.
Akibat ulahnya itu, Ali Lubis terancam dipecat dari partai berlambang burung garuda itu.
Terkait hal ini, Ketua Fraksi PDI Perjuangan gembong Warsono buka suara, ia menyebut partainya siap menampung bila Ali Lubis dipecat dari Gerindra.
Sebab, PDIP merupakan partai yang terbuka bagi siapapun yang mau bergabung.
"PDIP itu partai terbuka, siapa saja boleh bergabung," ucapnya, Selasa (26/1/2021).
Meski demikian, ia mengaku menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada Ali Lubis.
Sebab, hal ini dinilai Gembong sebagai suatu pilihan politik yang tidak dapat diintervensi.
"Saya kira ini sepenuhnya diserahkan ke pak Ali Lubis, karena ini soal pilihan politik," ujarnya saat dikonfirmasi.
"Kami tidak bisa ikut campur dalam konteks ini," tambahnya menjelaskan.
(Tribunnews.com/TribunJakarta.com/ Dionisius Arya Bima Suci)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Siapa Ali Lubis? Kader Gerindra yang Minta Anies Mundur, Pernah Jadi Pengacara Fadli Zon-Ahmad Dha