Kenapa Penyuntikan Covid-19 Harus Dilakukan 2 Kali dengan Jarak 14 Hari?

Mengapa penyuntikan vaksin Covid-19 harus dilakukan 2 kali? Simak penjelasannya.

Editor: Muji Lestari
Freepik
Ilustrasi vaksin covid-19. Mengapa penyuntikan vaksin Covid-19 harus dilakukan 2 kali? 

Bahkan, dia sempat merasa ingin makan banyak usai menerima suntikan vaksin Covid-19 perdana pada 13 Januari 2021.

"(Yang sekarang) sama, tidak terasa sakit. Sama seperti yang pertama. Dan Alhamdulillah sehat," ujar Budi dipantau dari siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden, Rabu pagi.

"Rasanya jadi pengin makan banyak. Tetapi tidak ada (keluhan) yang serius," kata dia.

Raffi Ahmad Alami Ngantuk dan Pegal-pegal

Raffi Ahmad juga ikut dalam penyuntikkan vaksin Covid-19 dosis kedua di Istana Merdeka, Rabu (27/1/2021).

Ia mengaku saat disuntik hanya terasa seperti digigit semut, dan tidak ada rasa sakit yang berarti.

"Sama seperti pertama kali vaksin, kayak digigit semut aja sih," kata Raffi Ahmad.

Raffi Ahmad mengungkapkan, setelah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama 13 Januari lalu tak ada efek samping apa pun yang ia rasakan.

Ia mengaku hanya merasa ngantuk dan pegal-pegal setelah disuntik vaksin Covid-19 Sinovac.

"Saya sih ngerasanya cuma ngantuk dikit sama pegel aja, enggak ada yang gimana-gimana," ungkap Raffi Ahmad.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved