Reaksi Tubuh Setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Cara Mengatasi Reaksi Ringan Hingga Berat

Presiden Joko Widodo telah disuntik vaksin Covd-19 tahap kedua di Istana Kepresidenan pada Rabu (27/1/2021).

Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjalani vaksinasi Covid-19 dosis ke-dua pada Rabu, (27/1/2021) di Istana Kepresidenan, Jakarta sekira pukul 08.30 WIB. Presiden Joko Widodo telah disuntik vaksin Covd-19 tahap kedua di Istana Kepresidenan pada Rabu (27/1/2021). 

Selain kompres dingin, petugas kesehatan akan menganjurkan penerima vaksin untuk meminum obat paracetamol sesuai dosis yang diberikan petugas kesehatan.

Untuk reaksi ringan sistemik, seperti demam dan malaise (kurang enak badan), penerima vaksin dapat minum air putih lebih banyak, menggunakan pakaian yang nyaman, kompres atau mandi air hangat.

Tindakan ini juga dapat dilakukan untuk reaksi ringan sistemik lainnya seperti nyeri otot seluruh tubuh (myalgia), nyeri sendi (atralgia), badan lemah, dan sakit kepala.

Sesuai teknis pelaksanaan vaksinasi, petugas kesehatan akan menyarankan untuk meminum obat paracetamol sesuai dosis yang dianjurkan petugas kesehatan.

"Kalau untuk demam bisa diobati, tapi kalau demam terus-menerus sebaiknya langsung ke fasilitas layanan kesehatan," terang Nadia.

Sementara itu, dilansir dari World Health Organization (WHO), dosis parasetamol yang dianjurkan yaitu 15mg/kg setiap 6-8 jam, dengan maksimal 4 dosis dalam 24 jam.

Mengatasi reaksi berat

Tenaga kesehatan menjalani vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Umum (RSU) Bungsu, Jalan Veteran, Kota Bandung, Senin (18/1/2021). Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di pos layanan ini dari 14, 15, dan 18 Januari 2021 berjalan lancar, sudah diikuti lebih dari 70 tenaga kesehatan di lingkungan RSU Bungsu dan beberapa tenaga kesehatan dari sejumlah rumah sakit di Kota Bandung.
Tenaga kesehatan menjalani vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Umum (RSU) Bungsu, Jalan Veteran, Kota Bandung, Senin (18/1/2021). Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di pos layanan ini dari 14, 15, dan 18 Januari 2021 berjalan lancar, sudah diikuti lebih dari 70 tenaga kesehatan di lingkungan RSU Bungsu dan beberapa tenaga kesehatan dari sejumlah rumah sakit di Kota Bandung. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Reaksi vaksin berat tidak menimbulkan masalah jangka panjang, apabila tertangani dengan baik.

Adapun untuk reaksi berat lokal dapat berupa selulitis. Selulitis ialah infeksi bakteri di kulit, yang menyebabkan kulit kemerahan, bengkak, terasa panas dan lunak.

Sementara itu, reaksi berat lainnya berkaitan dengan alergi, seperti urtikaria (biduran), anafilaksis (syok akibat reaksi alergi berat), dan syncope (pingsan).

Bila setelah proses vaksinasi terjadi reaksi berat yang berkaitan dengan alergi, perlu ditangani oleh tenaga medis. Nadia menambahkan bahwa ada prosedur pasca-penyuntikan vaksin.

Penerima vaksin diimbau untuk menunggu selama 30 menit. Hal ini untuk mewaspadai reaksi yang terjadi pada penerima vaksin.

"Kan kita sudah tunggu 30 menit setelah penyuntikan, jadi kalau memang misalnya masih ditemukan gejala-gejala ya dilarikan ke fasilitas layanan kesehatan," kata Nadia.

WHO menyarankan, setiap petugas kesehatan yang memberikan vaksinasi harus mengetahui tanda-tanda reaksi alergi dan bersiap untuk segera mengambil tindakan.

Maka, untuk mencegah terjadinya reaksi berat setelah vaksinasi, setiap petugas kesehatan perlu memahami prosedur Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 dengan baik.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved