Amankan Remaja yang Bonceng Empat Dini Hari, Tim Jaguar Dikejutkan Suara Ayam dari Balik Baju
Iptu Winam beserta sejumlah personel lainnya dikejutkan dengan suara ayam dari balik baju salah seorang remaja ini.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Aksi kriminal yang cukup unik ditemukan Tim Jaguar Polres Metro Depok ketika berpatroli dini hari tadi di kawasan Rawa Denok, Pancoran Mas, Kota Depok.
Kepala Tim Jaguar, Iptu Winam Agus, mengatakan, pihaknya mendapati empat remaja yang berboncengan empat menggunakan satu motor di lokasi kejadian.
“Kronologinya pukul 03.00 WIB pagi di Rawa Denok ada motor bonceng empat, kondisinya hujan gerimis, papasan dengan kami. Karena mencurigakan jadi kami berhentikan,” ujar Winam pada wartawan, Rabu (3/2/2021).
Setelah empat remaja ini berhenti, tiba-tiba Winam beserta sejumlah personel lainnya dikejutkan dengan suara ayam dari balik baju salah seorang remaja ini.
“Saat diberhentikan, tiba-tiba dibalik bajunya ada suara ayam. Jadi dia bawa ayam saya tanya mau kemana, ngakunya ke Pasar Parung mau jual ayam,” tuturnya.
Lanjut Winam, ia pun mengatakan dari mana ayam yang mau dijual tersebut.
Mereka pun beralasan, bahwa ayam tersebut milik ayah seorang dari mereka.
Mendengar jawaban tersebut, Winam pun ragu mempercayainya dan menantang mereka bertemu dengan ayahnya, guna memastikan siapa pemilik ayam tersebut.
“Akhirnya dia ngaku ternyata itu ayam orang yang rumahnya tidak jauh dari tempat mereka tinggal, masih satu RT,” ungkapnya.
Selanjutnya, keempat remaja ini pun digiring ke tempat kejadian perkara (TKP), untuk bertemu dengan korbannya yang si pemilik ayam.
“Begitu saya bawa ke rumah korban yang punya ayam, ternyata dia ini punya warung dan sering kehilangan di warungnya, seperti gas tiga kilogram, terus yang lain-lainnya. Nah ini mengarah ke anak-anak yang kami amankan ini,” tutur Winam.
Hasil pemeriksaan, keempat remaja yang berinisial ZA, AR, RE, dan AH ini, mengaku masih duduk di bangku kelas dua sekolah menengah pertama (SMP).
Hasil dari penjualan ayam curian ini, akan digunakan membeli minuman keras hingga bermain game online di warung internet.
“Jadi dia memang anak-anak ngontrak ya tinggal di kampung itu. Anak ini sudah pada menyimpang sudah pada minum alkohol meski masih kelas dua SMP, terus main game di warnet.