Pasutri Pelaku Aborsi Ilegal di Bekasi Dikenal Baik Meski Jarang Bersosialisasi dengan Tetanggga
Pasangan suami istri (pasutri) ST dan ER, tersangka kasus praktik aborsi ilegal di Bekasi dikenal baik di mata tetangga meski keduanya jarang sosiali
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, MUSTIKAJAYA - Pasangan suami istri (pasutri) ST dan ER, tersangka kasus praktik aborsi ilegal di Bekasi dikenal baik di mata tetangga meski keduanya jarang bersosialisasi.
Pasutri tersebut tinggal di Kampung Cibitung, RT01 RW05, Kelurahan Padurenan, Mustikajaya, Kota Bekasi sejak sekitar lima tahun lebih.
Selama tinggal di lingkungan tersebut, keduanya dikenal baik, bahkan tetangga sekitar cukup mengenal keluarga tersebut meski jarang berbincang.
"Orangnya baik-baik aja, tidak pernah ada masalah ke warga, sama warga yang tinggal dekat rumahnya juga enak," kata Kusnadi ketua RT setempat, Rabu (10/2/2021).
Sementara itu, Bonim tetangga dekat kediaman ST dan ER mengatakan, pasutri tersebut memang jarang sekali bersosialisasi atau bergaul dengan warga kampung.
"Kalau ngobrol si kaga, soalnya dia asal pulang sore, pergi pagi pulang sore gitu," kata Bonim.
Namun, keluarga ST dan ER kerap berbagi dengan tetangga sekitar seperti misalnya makanan atau semacamnya.
• Lima Tahun Tinggal Bertetangga, Warga Tak Ada yang Tahu Aktivitas Pasutri Pelaku Aborsi di Bekasi
"Orangnya baik sama tetangga, kalau punya apa-apa kadang suka bagi-bagi ke kita," ucapnya.
Warga sekitar tempat tinggalnya mengaku kaget, ketika polisi melakukan penggerebekan dan meringkus pasutri tersebut.
Bonim mengaku, saat itu tetangga sekitar tidak ada yang mengetahui secara pasti kasus apa yang menjerat ST dan ER.
"Kaget gerebek-gerebek yang namanya polisi dateng tetangga kita enggak tahu apa-apa," ujar Bonim.
Apalagi saat penggerebekan, polisi datang dengan jumlah personel tidak sedikit. Mereka langsung menyatroni kediaman tersangka menggunakan lebih dari tiga mobil.
"Ya bukan kaget lagi, kita gak tahu urusannya dateng mobil banyak dari polisi, kita enggak nyamperin, kita mah di sini tibang liatin doang," ucapnya.
Adapun di rumah tersebut tinggal pasutri ST dan ER bersama dua orang anaknya, satu diantaranya diketahui masih berstatus pelajar SMP.