Barongsai Lekat dengan Tahun Baru Imlek, Begini Sejarah Singkat Tarian Singa

Barongsai lekat dengan perayaan Tahun Baru Imlek 2021. Barongsai merupakan sebutan populer di Indonesia.

TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat
Penumpang kereta api dihibur aksi Barongsai di stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (25/1/2020). Barongsai lekat dengan perayaan Tahun Baru Imlek 2021. Barongsai merupakan sebutan populer di Indonesia. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Barongsai lekat dengan perayaan Tahun Baru Imlek 2021.

Barongsai merupakan sebutan populer di Indonesia.

Barongsai adalah lion dance atau tarian singa yang dikenal sebagai tarian tradisional Tiongkok yang dipertunjukkan pada acara-acara besar seperti Festival Musim Semi.

Sedangkan Festival Musim Semi disebut dengan perayaan Imlek untuk menyambut Tahun Baru Cina (Lunar New Year atau Chinese New Year).

Barongsai lekat dengan Imlek

Penumpang kereta api dihibur aksi Barongsai di stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (25/1/2020).
Penumpang kereta api dihibur aksi Barongsai di stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (25/1/2020). (TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat)

Dilansir dari China Highlights, menurut kepercayaan tradisional Tiongkok, singa menandakan keberanian, kekuatan, kebijaksanaan dan keunggulan.

Barongsai dilakukan di festival-festival atau acara-acara besar dalam kebudayaan Cina untuk membawa keberuntungan dan mengusir roh-roh jahat.

Tarian Barongsai dilakukan untuk mengusir hantu dan roh jahat. Karena orang Tiongkok meyakini monster, hantu, roh jahat dan raksasa seperti Nian takut akan suara keras.

Barongsai adalah salah satu tradisi terpenting saat Tahun Baru Cina.

Untuk membawa kemakmuran dan keberuntungan pada tahun yang akan datang.

Sekaligus sebagai cara untuk menciptakan suasana meriah dan membawa kebahagiaan.

Sejarah Singkat Barongsai

Penumpang kereta api dihibur aksi Barongsai di stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (25/1/2020).
Penumpang kereta api dihibur aksi Barongsai di stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (25/1/2020). (TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat)

Dalam budaya Cina tradisional, singa seperti naga Cina, hanyalah binatang yang ada dalam mitos.

Tidak ada singa yang sebenarnya di Cina melainkan datang melalui para pedagang Jalur Sutra (Silk Road).

Penguasa di tempat yang sekarang disebut Iran dan Afghanistan, mengirim singa ke Kaisar Tiongkok sebagai hadiah untuk mendapatkan hak berdagang dengan pedagang Jalur Sutra.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved