Barongsai Lekat dengan Tahun Baru Imlek, Begini Sejarah Singkat Tarian Singa
Barongsai lekat dengan perayaan Tahun Baru Imlek 2021. Barongsai merupakan sebutan populer di Indonesia.
Tarian Singa tidak hanya dipandang sebagai pertunjukan kekuatan dan seni yang terampil tetapi juga sebagai disiplin pikiran dan tubuh.
Secara eksternal, Tarian Singa adalah latihan tubuh penuh untuk meningkatkan kesehatan dan membutuhkan keterampilan dan ketangkasan.
Gerakan dalam tarian ini juga merupakan pengembangan kekuatan batin dan disiplin diri untuk menerima tantangan hidup dengan keanggunan.
Transmisi tarian singa adalah penyampaian tradisi, garis keturunan, keterampilan dan hubungan.
Dibutuhkan rasa hormat, kesetiaan dan rasa hormat kepada Sifu, pemimpin kelompok, sesama siswa dan bahkan pada kepala singa.
• Libur Imlek, Keberangkatan Penumpang di Terminal Pulo Gebang Meningkat 50 Persen
• Gubernur DKI Anies Baswedan: Selamat Tahun Baru Imlek, Gong Xi Fa Cai
Barongsai dilakukan oleh dua penari yang memerankan singa, di mana satu orang memainkan kepala singa dan yang lain menjadi bagian tubuh dan ekor di bawah kain yang melekat pada kepala singa.
Seseorang berperan menjadi Buddha yang menggoda dan memimpin singa dengan kipas.
Sosok Buddha ini penting karena melambangkan seorang bhikkhu di kuil yang mengawasi dan memimpin singa.
Singa juga diiringi oleh musisi, memainkan drum besar, simbal dan gong.
Musik mengikuti gerakan singa dan melambangkan deru singa. Drum mengikuti singa, simbal dan gong mengikuti pemain drum.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Barongsai Selalu Ada Saat Imlek?",